Pembangunan Industri di Indonesia sampai dekade terakhir, kurang memperhatikan kepentingan dan keterlibatan masyarakat setempat untuk berperanserta secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal tersebut telah berdampak pada tersingkirnya mereka dari proses pembangunan industri. Ketidaksiapan masyarakat sering merupakan alasan yang dikemukakan sebagai penyebabnya. Oleh karena itu diperlukan identifikasi terhadap kesiapan masyarakat, guna dicarikan upaya pemecahan masalah agar tidak berulang pada kawasan rencana pengembangan industri lainnya.
Rencana pengembangan Kawasan Industri di Kecamatan Cipeundeuy sebagaimana yang dituangkan dalam RTRW Kabupaten Bandung tahun 2001-2010 memiliki peran strategis dan akan berdampak sangat besar terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan ekologi penduduk setempat oleh karena skala luasan lahan yang dicadangkan cukup besar. Untuk itu diperlukan penelitian guna mengetahui tingkat kesiapan masyarakat dalam rangka menghadapi peluang perubahan dan resiko yang akan dihadapi dengan pengembangan Kawasan Industri, sehingga pembangunan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam skala rumah tangga, masyarakat cenderung tidak siap berdasarkan indikator pengetahuan melalui tingkat pendidikan formal, pengetahuan dan keterampilan, serta pengalaman kerja pada bidang yang relevan. Demikian pula respons atau tanggapan terhadap rencana pengembangan Kawasan Industri masih sangat lemah. Hal tersebut terbukti dengan minimnya upaya peningkatan kualitas SDM. anggota keluarga melalui pendidikan dan pelatihan relevan, guna menghadapi implementasi rencana. Pada skala komunitas sosial, kecenderungan tidak siap masyarakat terukur melalui variabel pengetahuan yakni tingkat pendidikan formal rata-rata masyarakat dengan lama masa pendidikan yang ditempuh hanya 6,63 tahun. Demikian pula terhadap variabel respons, masyarakat cenderung tidak siap yang ditandai dengan lemah respons organisasi kemasyarakatan dalam menghadapi rencana pembangunan Kawasan Industri.
Berdasarkan variabel sikap yang diukur melalui penerimaan masyarakat atas rencana pengembangan Kawasan Industri menunjukkan bahwa masyarakat cenderung siap menerima rencana pembangunan tersebut, walaupun belum mengetahui sepenuhnya mengenai resiko dan peluang yang akan dihadapi. Penerimaan tersebut semata-mata disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang besar terhadap penyediaan lapangan pekerjaan. Oleh karenanya dibutuhkan upaya sosialisasi oleh pemerintah yang menjelaskan aspek peluang dan resiko secara komprehensif, guna diantisipasi masyarakat sejak dini.
Kesiapan masyarakat setempat terhadap rencana pengembangan Kawasan Industri di Cipeundeuy harus ditingkatkan, terutama dari segi pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai upaya. Diantara upaya yang sangat penting adalah dengan meningkatkan taraf pendidikan dan keterampilan melalui penyediaan akses yang terjangkau dari segi lokasi maupun biaya, sehingga kualitas SDM dapat mencapai taraf yang memadai untuk menghadapi persaingan apabila rencana pengembangan Kawasan Industri diimplementasikan.