Welding repair merupakan suatu cara untuk memperbaiki material yang sudah umum dilakukan pada dunia industri. Namun, berbagai masalah dapat timbul dalam prakteknya di lapangan. Flame spray coating merupakan salah satu proses pelapisan suatu material pada permukaan material lain dengan menggunakan sumber energi panas. Dalam perkembangannya, flame spray juga dapat digunakan untuk proses perbaikan terhadap material yang mengalami cacat, seperti restorasi permukaan logam. Proses pengerjaan merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini akan melihat pengaruh variasi parameter proses terhadap hasil pelapisan. Proses yang digunakan adalah powder flame spray. Logam induk yang digunakan adalah baja karbon rendah. Sedangkan serbuk yang digunakan adalah Eutalloy 10009, yaitu serbuk logam paduan nikel dengan kromium. Parameter proses yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bentuk takikan pada logam induk, pemanasan awal, dan jarak penembakkan serbuk. Pada logam induk dibentuk takikan kunci, U, dan V. Jarak penembakkan dibedakan menjadi dua, yaitu 1 cm dan 2 cm. Parameter pemanasan awal dilakukan kepada empat spesimen sebesar 200 oC dan 300 oC. Pada dua spesim en lainnya tidak dilakukan
pemanasan awal. Hasil proses flame spray diamati melalui struktur mikro pada daerah perbatasan logam induk dengan logam pengisi. Pada takikan V spesimen 1 (PA2-1), mempunyai
penempelan yang paling baik. Namun, setelah dilakukan pengujian dengan Energy Dispersion Spectroscopy (EDS) menunjukkan tidak terjadinya difusi logam pengisi. Dengan demikian, mekanisme ikatan yang terjadi hasil flame spray pada penelitian ini adalah ikatan mekanik.