Pada masa sekarang ini penampilan menjadi hal yang sangat penting. Tidak hanya karyawan, mahasiswa pun menjadi sangat peduli terhadap penampilan. Mereka cenderung memilih produk yang dapat erepresentasikan identitasnya. Lebih daripada itu, fesyen menjadi faktor utama yang memberika pengaruh terhadap keputusan mereka dalam berpenampilan. Seperti yang dapat kita lihat sekarang ini, begitu banyak merek untuk para dewasa muda yang dapat ditemui, khusunya untuk wanita. Tetapi ada kemungkinan mereka tidak menyadari visibilitas dari merek tersebut. Penelitian ini memberika gambaran tentang kesadaran akan visibilitas sinyal pada wanita muda.
Ada enam variable yang akan dites: demografi, signal visibility, product evaluation, lifestyle, need for uniqueness, dan fashion consciousness. Data diambil dari 410 kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa untuk mendapatkan gambaran tentang topik ini. Sampel tersebut dipilih menggunakan judgmental sampling technique. Alat
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANOVA dan Multiple Discriminant Analysis.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa wanita muda di Bandung cenderung memilih produk yang memiliki kedua sinyal merek (kuat dan halus). Kemungkinan penyebabnya adalah selama tas tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka, sinyal dari merek tidak menjadi begitu penting. Penemuan lainnya adalah bahwa ada perbedaan akan kriteria produkantara freshman dan senior, yaitu pada material dari tas, kenyamanan, pendapat dari sekitar dan fesyen yang berkembang saat ini. Selain itu, wanita muda ternyata memiliki tiga dari delapan tipe VALS: striver, experiencer, dan maker, yang berarti mereka
merupakan konsumen yang aktif dan senang membuat kreasi produk sendiri.