decision-making process, HDMP) yang menegaskan bahwa pola aktivitasperjalanan
harian dan pilihan penggunaan moda individu dipengaruhi oleh
keputusan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Tetapi masih jarang
penelitian yang meneliti interaksi antara HDMP dengan mobility biography.
Mobility biography diasumsikan merupakan kepanjangan dari konsep past
behaviour atau perilaku masa lalu dimana perilaku masa lalu tidak terbatas hanya 1
bulan atau 1 tahun yang lalu tetapi mencapai 15 atau 20 tahun yang lalu. Hypothesis
research ini menyatakan bahwa perilaku 15 atau 20 tahun yang lalu dan HDMP
akan berkorelasi dengan keputusan pengunaan kendaraan pribadi saat ini. Selain itu
mobility biography juga diharapkan berkorelasi dengan lokasi tempat tinggal
individu. Lebih lanjut, multilevel SEM digunakan dalam penelitian ini, sehingga
heterogenitas aktivitas-perjalanan harian individu dapat dimasukkan.
Mempertimbangkan heterogenitas tersebut, penelitian ini dapat menangkap
variabilitas dalam kendala harian individu, penggunaan waktu dan partisipasi
aktivitas, serta persentase penggunaan kendaraan bermotor individu di hari yang
berbeda berdasarkan sumber daya dan constraint ruang-waktu yang mereka miliki.
Hasil menunjukkan bahwasanya mobility biography memiliki pengaruh yang
signifikan seperti yang dihipotesiskan. Pengalaman masa lalu membentuk
preferensi individu dalam memilih moda transportasi saat ini, mereka yang terbiasa
menggunakan kendaraan pribadi 10-20 tahun yang lalu cenderung memiliki
persentase yang tinggi terhadap penggunaan kendaraan pribadi dan lebih sulit untuk
dialihkan menggunakan sustainable transportation. Perbedaan lifestyle juga
berkorelasi dengan pilihan penggunaan moda individu. Mereka dengan gaya hidup
family-oriented lebih sulit untuk dialihkan, sedangkan mereka dengan gaya hidup
quality over quantity lebih mudah ketika transportasi umum memiliki fasilitas yang
lebih baik dan tarif yang relatif murah. Penelitian ini menegaskan bahwasanya efek
variabel jangka panjang perlu di masukkan dalam mengkaji perilaku keputusan
pilihan penggunaan kendaraan individu. Mengabaikan hal ini akan menghilangkan
banyak informasi penting dan hal mendasar yang menjadi pertimbangan individu
dalam mengambil keputusan penggunaan kendaraan bermotor.