Kebutuhan akan energi listrik dan upaya-upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak untuk saat ini semakin meningkat. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah pemanfaatan energi angin dengan menggunakan turbin angin untuk pembangkit tenaga listrik.
Pada tugas sarjana ini, dilakukan pemodelan bilah turbin angin komposit untuk melihat pengaruh jumlah lapisan(layer) terhadap kekuatan struktur bila divariasikan dengan kecepatan angin antara 5-12m/s untuk konfigurasi A. Pengaruh jumlah lapis pada kekuatan bilah turbin angin dapat dilihat dengan membuat konfigurasi B yang divariasikan pada kecepatan angin antara 5-9m/s.
Pemodelan turbin angin perlu dilakukan agar dapat dilakukan perhitungan dan analisa secara numerik dengan metode elemen hingga dimana menggunakan pemodelan tiga dimensi (MEH 3-D). Model yang digunakan memiliki radius sebesar 1.2m, taper ratio 0.5 dengan 0.03m pada root chord dan penampang airfoil NACA 4415. Bilah turbin angin menggunakan material E Glass dalam bentuk Woven Roving.
Dari dua konfigurasi komposisi komposit yang digunakan, didapatkan bahwa kecepatan maksimum yang dapat digunakan pada bilah turbin angin adalah sampai dengan kecepatan 11m/s untuk konfigurasi A dengan αmax sebesar 0.89 dan kecepatan maksimum sampai dengan kecepatan 8m/s untuk konfigurasi B dengan αmax sebesar 0.93. Defleksi maksimum pada tip chord yang terjadi pada konfigurasi A adalah sebesar 0.111m pada kecepatan 11m/s dan 0.0916m pada kecepatan 8m/s untuk konfigurasi B.