Sebagai taman hutan raya pertama di Indonesia dan menjadi benteng terakhir satusatunya kawasan konservasi terdekat di kota Bandung, pengembangan Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda tidak boleh terlepas dari tujuan dan fungsi kawasan sebagai kawasan konservasi dan meningkatkan kualitas lingkungan bagi kehidupan, penelitian dan pendidikan, serta sebagai suatu tempat wisata alam yang secara harfiah tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. Akan tetapi, adanya kenaikan harga tarif masuk dan minimnya kualitas pelayanan menyebabkan turunnya market share di 2009.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa tingkat kepuasan pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda menggunakan model SERVQUAL, sehingga dapat memberikan
masukan kepada pihak Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berupa usulan program dalam rangka pengembangan pada dimensi interaction quality, service environment quality dan outcome quality, dengan harapan pada akhirnya tujuan dari perusahaan dapat tercapai.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada 125 responden di weekdays dan weekend, yaitu pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H.Djuanda di Jl. Ir. H. Djuanda No.99 Dago Pakar selama periode September 2009 – Desember 2009.
Berdasarkan data yang terkumpul dari penelitian di lapangan, dengan pengukuran gap antara expected dan perceived pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.,
menyimpulkan bahwa pengunjung tidak puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Hasil akhir penelitian ini adalah usulan rencana implementasi program untuk meningkatkan kepuasan pengunjung, sehingga diharapkan dapat berkontribusi bagi PAD Jawa Barat maupun mewujudkan kelestarian hutan sebagai sistem penyangga kehidupan bagi kesejahteraan rakyat.