Cadangan BBM fosil di dalam perut bumi Indonesia diperkirakan akan habis dalam waktu 10-15 tahun yang akan datang. Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah telah mengeluarkan kebijakan energi nasional yang memuat upaya
diversifikasi dalam pemanfaatan energi, dan Inpres No.1 Tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain. Biofuel demikian penting untuk dikembangkan dalam membantu masyarakat
mengantisipasi kelangkaan BBM. Salah satu sumber BBN yang potensial untuk dikembangkan adalah minyak jarak pagar (jatropha curcas).
Salah satu bentuk kontribusi konkrit ITB terhadap pembangunan daerah, ITB telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam mewujudkan program kecamatan mandiri energi alternatif minyak jarak rakyat dengan lokasi percontohan di Kecamatan Rajadesa. Tanaman jarak pagar telah berhasil ditanam oleh masyarakat di kecamatan tersebut sebagai bagian dari implementasi program
tersebut, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan energi rakyat secara mandiri, bukan untuk dijadikan komoditas industri ataupun pengganti tanaman produktif.
Kebutuhan energi rakyat secara mandiri dapat dipenuhi dengan penggunaan minyak yang diekstraksi dari biji jarak yang diperoleh. Proses ekstraksi minyak dari biji dapat menggunakan screw press. Penggunaan screw press memerlukan
pertimbangan aspek pasokan energi listrik yang tersedia, sehingga diperlukan perancangan screw press yang cocok untuk skala perdesaan.
Spesifikasi teknik screw press yang dirancang dapat memenuhi persyaratan yang diminta, yaitu memiliki kapasitas rata-rata teoritik sebesar 60 kg/jam, dengan sumber penggerak motor listrik berdaya 2 HP (1,5 kW) dan putaran 1145 rpm, yang akan direduksi dengan transmisi sabuk dan puli menjadi 120 rpm. Analisis tegangan terhadap screw press yang dirancang dilakukan dengan bantuan software MSCNastran. Hasilnya diperoleh tegangan kritis pada poros dudukan screw press sebesar 280,6 MPa dan pada ujung lubang dudukan pasak sebesar 250 MPa. Deformasi maksimum yang terjadi adalah sebesar 0,432 mm. Besarnya ini masih diperbolehkan, karena clearance antara puncak screw dengan diameter bagian dalam barrel adalah sebesar 0,8 mm. Material S35C dapat dipilih sebagai alternatif bahan poros screw press, dengan angka safety factor (SF) sebesar 1,8.