Lapangan Cinta adalah lapangan tua yang sudah beroperasi sejak tahun 1970. Terletak di bagian selatan Cekungan Sunda, lapangan ini sudah memproduksikan minyak 258 MMBO dari reservoir klastik Anggota Zelda. Program injeksi air dan pengembangan ulang yang direncanakan di lapangan ini membutuhkan analisis yang mendetail baik melalui pendekatan statik maupun dinamik. Penelitian ini difokuskan pada identifikasi unit aliran melalui pendekatan petrophysical rock typing, sehingga melalui identifikasi jenis, komposisi dan distribusi rock type,
sifat–sifat petrofisika reservoir dan pengaruhnya terhadap karakteristik aliran fluida suatu reservoir dapat dipahami dengan lebih baik. Data batuan inti dari tujuh sumur dengan total panjang 494 kaki, 932 core plug
yang diukur porositas dan permeabilitasnya, serta 115 data sumur dengan log listrik digunakan dalam penelitian ini. Analisis fasies, asosiasi fasies, dan diagenesis dilakukan pertama kali untuk mengetahui pengaruh fasies, lingkungan pengendapan, dan proses-proses diagenesis terhadap petrophysical rock type (PRT) yang terbentuk. Analisis petrofisika merupakan kunci utama dalam
identifikasi unit aliran dalam bentuk PRT melalui pendekatan RQI (reservoir quality index) dan FZI (flow zone indicator), yang setiap rock type-nya diwakili
oleh suatu hubungan porositas dan permeabilitas yang unik dengan koefesien korelasi yang cukup tinggi. Terdapat lima PRT yang diidentifikasi pada reservoir
Anggota Zelda, yaitu: PRT 1 merupakan representasi dari litofasies non reservoir seperti serpih, PRT 2 merupakan representasi dari litofasies batulanau, PRT 3
merupakan representasi dari litofasies batupasir berbutir halus (fine grained sandstone) dan batupasir berlapis (laminated sandstone) dengan tingkat sementasi
baik (well cemented), PRT 4 merupakan representasi dari litofasies batupasir dengan pemilahan buruk (poorly sorted sandstone) yang dicirikan dengan tingkat sementasi sedang (medium cemented), dan yang terakhir PRT 5 merupakan representasi dari litofasies batupasir konglomeratan (conglomeratic sandstone) dan juga litofasies batupasir dengan pemilahan buruk (poorly sorted sandstone)dengan tingkat sementasi yang buruk (poorly cemented) dengan ciri khas butiran batupasir yang sangat mudah lepas (loose). Karakterisasi reservoir secara 3-D dilakukan melalui pemodelan fasies, pemodelan PRT, pemodelan porositas dan permeabilitas yang dikontrol oleh model PRT. Hasil pemodelan menunjukkan adanya konsistensi antara distribusi PRT dan sifat-sifat petrofisika reservoir. Nilai porositas dan permeabilitas yang tinggi sebagian besar berasosiasi dengan PRT yang mewakili reservoir berkualitas yaitu PRT 4 dan PRT 5. Validasi dari model permeabilitas yang dihasilkan menunjukan trend yang hampir sama dengan permeabilitas hasil pengukuran dari data core, serta yang paling utama adalah nilai permeabilitas model cukup akurat dibandingkan dengan data permeabilitas dari dua sumur yang memiliki data uji alir minyak (DST).