PT X sebagai produsen peralatan pertahanan dan keamanan memiliki 4 kegiatan usaha, yaitu kegiatan di bidang manufaktur, jasa, perdagangan, dan pemanfaatan sisa kapasitas perusahaan. Kegiatan usaha tersebut salah satunya adalah kegiatan investasi yang dilakukan oleh Departemen Perencanaan dan Pengembangan (Deprenbang). Deprenbang bertugas melakukan kajian pokok dan evaluasi pengembangan usaha, di mana fungsi tersebut didukung oleh pengadaan aspek-aspek yang meliputi mesin dan peralatan produksi, material dan bahan bakar, teknologi, sistem informasi, dan sumber daya manusia. Kegiatan investasi tersebut tentunya memerlukan dukungan keuangan dan pemanfaatan dana secara optimal, sehingga pengambilan keputusan investasi merupakan suatu proses yang melibatkan banyak aspek atau disebut multi kriteria. Pengambilan keputusan multi kriteria dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa keputusan dalam investasi barang atau jasa yang dilakukan oleh PT X merupakan suatu keadaan yang kompleks. Model keputusan dirancang agar dapat digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan investasi, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih terstruktur dan tepat. Model keputusan dibuat dengan menggunakan model Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada awal tahun 1970. AHP merupakan model keputusan yang dibuat berdasarkan hierarki keputusan dengan mempertimbangkan prioritas kriteria atau disebut bobot kriteria. Struktur hierarki keputusan investasi pengembangan PT X terdiri dari 6 level, yaitu tujuan, isu strategik, kriteria, sub kriteria, skala penilaian, dan alternatif keputusan. Struktur hierarki ini merupakan struktur hierarki secara umum yang digunakan dalam model keputusan berbasis AHP dengan sedikit modifikasi di bagian penilaian alternatif, yaitu menggunakan Five Point Rating Scale atau Skala Liberatore. Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan bobot kriteria terhadap perubahan rangking alternatif dan alternatif terbaik yang diusulkan AHP. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, diketahui bahwa model keputusan tidak sensitif, sehingga decision maker dapat menaruh kepercayaan yang cukup tinggi terhadap hasil usulan AHP. Penelitian ini mengusulkan penambahan beberapa kriteria dalam mempertimbangkan pemilihan alternatif. Seluruh kriteria yang saat ini dievaluasi dan disertakan dalam struktur hierarki didapat dari penelusuran dokumen evaluasi investasi dan diskusi dengan expert, serta dapat dinilai sebelum investasi dilakukan. Namun demikian, terdapat beberapa kriteria lain yang sebenarnya perlu dipertimbangkan dan disertakan dalam hierarki keputusan, sehingga diharapkan model keputusan dapat lebih mewakili proses pengambilan keputusan yang sebenarnya.