Distrik Lanut yang terletak di kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara merupakan distrik mineralisasi emas yang telah dikenali sejak tahun 1900-an pada masa kolonial Belanda. Placer Dome-BHP dan Utah Pacific-PT. Aneka Tambang telah melakukan kegiatan eksplorasi secara intensif di distrik ini sejak tahun 1986. Pengumpulan beberapa data eksplorasi penting dan studi spesifik yang berujung kepada penemuan tiga prospek epitermal sulfidasi tinggi (Riska, Rasik, dan Effendi) telah dilakukan oleh PT. Newmont Indonesia sejak tahun 1995 hingga 2002 dan PT. Avocet Bolaang Mongondow setelahnya. Kegiatan eksplorasi yang panjang baik regional maupun lokal hingga saat ini ternyata belum cukup mengenali sistem struktur geologi yang bekerja. Hal tersebut dikarenakan oleh sulitnya melakukan pemetaan struktur geologi di permukaan akibat terbatasnya singkapan dan tingginya tingkat pelapukan, sedangkan studi terkait yang pernah dilakukan hanya sebatas (1) interpretasi foto udara dan yang lebih lokal berupa (2) interpretasi struktur pembawa mineralisasi dari data bor.
Pengumpulan data rekahan dengan menggunakan lima garispindai dan pemetaan singkapan telah dilakukan selama penelitian di pit Riska. Data – data rekahan yang diambil termasuk data kedudukan bidang, batuan induk, bukaan, spasi, tinggi, penyembuhan, dan isian dikumpulkan dari 1.263 rekahan. Selain itu, data aeromagnetik dan magnetik permukaan digunakan untuk menganalisis kelurusan dan struktur magnetik yang hadir baik secara regional maupun lokal.
Analisis statistik frekuensi terhadap spasi dan bukaan rekahan serta analisis Fry telah dilakukan pada data rekahan dan poin data penyebaran kadar emas di lantai tambang. Analisis tersebut menunjukkan bahwa jaringan rekahan yang ada tidak berhubungan dengan kontrol mineralisasi emas primer di endapan mineral Riska. Mineralisasi emas yang ada lebih dikontrol oleh kehadiran breksi hidrotermal. Sementara itu, analisis data magnetik telah memunculkan kelurusan
kelurusan regional yang belum dikenali sebelumnya oleh pemetaan permukaan dan interpretasi foto udara. Kelurusan yang ada menunjukkan kontrol regional relatif berarah timur-barat en enchelon di dalam sebuah zona sesar geser menganan relatif berarah baratlaut-tenggara yang mungkin berhubungan dengan sesar Inobonto di pantai utara.
Model inversi 3D berhasil mengenali tubuh magnetik tinggi di bawah prospek Riska-Sinter yang diduga berasosiasi dengan zona alterasi potassic dari sebuah sistem porfiri Cu. Model ke depan 2D mengenali struktur ekstensi relatif berarah baratlaut-tenggara yang berasosiasi dengan kehadiran tubuh magnetik tinggi ini dan struktur relatif berarah timurlaut-baratdaya di mana alterasi argillik lanjut menyebar secara menerus di sepanjang struktur. Aktifitas dari struktur relatif berarah timurlaut-baratdaya ini dipercaya berhubungan dengan pembentukan breksi hidrotermal sebagai kontrol mineralisasi emas pada beberapa prospek di sekitarnya. Perkembangan zona sesar geser menganan relatif berarah baratlaut-tenggara yang ditemui telah mengontrol magmatisme dan mineralisasi di daerah penelitian setidaknya sejak Pliosen Akhir dan struktur magnetik bawah permukaan di sekitar prospek Riska-Sinter pada kedalaman sekitar 750 – 1.000 meter memiliki potensi sebagai target porfiri untuk ekplorasi lebih lanjut.