digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Minyak dan gas bumi memegang peranan penting sebagai sumber utama energy bumi. Keberadaan pipa menjadi hal yang utama sebagai alat transportasi dan distribusi minyak dan gas bumi tersebut. Kerusakan pada pipa menjadi hal yang sangat dihindari. Dimana kerusakan pipa tersebut salah satunya diakibatkan oleh korosi. Maka dari itu dibutuhkanlah suatu metoda pengendalian korosi pada pipa antara lain adalah metoda proteksi katodik dan coating. Kedua metode tersebut dapat menghasilkan perlindungan korosi secara efektif. Pada tugas akhir ini, dilakukan perancangan proteksi katodik untuk pipa offshore penyalur gas. Metode perancangan proteksi katodik menggunakan metode anoda korban (sacrificial anode). Perancangan proteksi katodik tersebut mengacu kepada recommended practice DNV RP F103 tahun 2010. Perancangan proteksi katodik pada tugas akhir ini diterapkan untuk pipa penyalur gas dari refinery unit VI Balongan menuju SPM. Panjang pipa yang diproteksi adalah 11000 meter. Hasil perancangan proteksi katodik dengan metoda anoda korban pada tugas akhir ini didapatkan sebagai berikut untuk umur desain selama 30 tahun, dengan tipe anoda aluminium bracelet dibutuhkan jumlah anoda korban sebanyak 115 buah dengan berat anoda sebesar 48 kg, berat total anoda sebesar 5525 kg dan jarak antar anoda sebesar 63 meter. Dalam perancangan proteksi katodik ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan, antara lain current density, coating breakdown, anode resistance, dan resistivitas lingkungan. Selain itu telah dikembangkan sebuah calculation sheet yang berguna dalam tahap perhitungan perancangan proteksi katodik dengan menggunakan metoda anoda korban.