Pipa penyalur gas mempunyai peranan yang sangat penting dalam transportasi gas alam. Material gas alam yang dapat menimbulkan bahaya dan mempunyai konsekuensi yang besar terhadap masayarakat, lingkungan maupun bisnis mengharuskan operator pipa penyalur gas selalu melakukan pencegahan terhadap terjadinya bahaya tersebut. Melalui analisis risiko dapat diketahui tingkat risiko dan cara-cara penanggulangannya agar tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan. Faktor-faktor penyebab kecelakaan dapat
diestimasi dengan melakukan asesmen risiko. Saat ini faktor penyebab kecelakaan pada pipa terbesar adalah pengaruh pihak ketiga (third party interference) yang aktifitasnya
mendekati jalur pipa.
Pada thesis ini dilakukan analisis tentang pengaruh kegiatan transportasi yang melintas pada jalur pipa gas dengan kendaraan berat dan trafik yang padat. Analisis dilakukan untuk menentukan tingkat risiko dan langkah apa saja yang diperlukan untuk menurunkan risiko tersebut dengan metoda QRA (Quantitative Risk Assessment) menggunakan panduan BS PD 8010-3: 2009 dan API RP 581. Di samping itu dilakukan juga analisis fatigue karena pengaruh berat dan tingginya trafik kendaraan. Pada studi kasus
penggunaan jalan inspeksi pipa penyalur gas untuk jalur angkutan batubara, terdapat beberapa pipa penyalur gas yang dilalui oleh jalur transportasi tersebut, tetapi dalam
thesis ini hanya salah satu pipa yang cukup kritis yaitu pipa gas berdiameter 24 inch yang dilakukan asesmen.
Parameter yang sangat sensitif pada perhitungan fatigue adalah kedalaman penanaman pipa (pipeline burial depth) yang berbanding lurus dengan umur fatigue pipa. Parameter
rasio D/t berbanding terbalik dengan umur fatigue pipa. Parameter tekanan internal sensitif pada tekanan rendah, sedangkan pada tekanan tinggi, 52 bar (750 psi) atau lebih,
sudah tidak terlalu sensitif dan berbanding terbalik dengan umur fatigue. Faktor utama yang mempengaruhi QRA pipa penyalur gas pada road crossing adalah faktor external
interference. Pada studi kasus penggunaan jalan inspeksi pipa penyalur gas untuk jalur angkutan batubara, perhitungan umur fatigue adalah 20.5 tahun setelah adanya kegiatan transportasi batubara. Sedangkan perhitungan QRA, kondisi pipa penyalur gas saat ini berada pada level dapat diterima (acceptable) dengan nilai risiko individu untuk saat ini sebesar 1.26x10-7 kejadian/tahun dan nilai risiko sosial sebesar 9.27x10-5 kematian/tahun. Setelah adanya kegiatan transportasi batubara, terjadi peningkatan dengan nilai risiko individu sebesar 2.5x10-3 dan nilai risiko sosial sebesar 3.49x10-1 kematian/tahun dan dalam tingkat tidak dapat diterima. Penambahan concrete slab yang sesuai, dalam hal ini berukuran 2 x 2 meter dengan ketebalan minimal 20 cm dapat menurunkan tingkat risiko menjadi tolerable if ALARP dengan nilai risiko individu menjadi 7.3x10-6 kejadian/tahun dan risiko sosial hingga 1.11x10-3 kematian/tahun.