digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada saat beroperasi, pipeline akan berkontak langsung dengan fluida kerja dan lingkungannya. Lingkungan sekitar dan fluida ini mengandung unsur- unsur kimia yang bersifat korosif. Hal ini dapat menyebabkan terkorosinya dinding pipeline sehingga menyebabkan kerusakan pada pipeline. Pipeline yang mengalami degradasi atau penipisan dinding pipa akan mengalami penurunan kekuatan dan memerlukan perbaikan. Oleh karena itu diperlukan analisis yang terintegrasi mulai dari mengidentifikasi ancaman, kajian risiko, inspeksi, perbaikan, dan mitigasi. Rangkaian kegiatan ini disebut sebagai pipeline integrity yang diatur dalam ASME B31.8s. Pada tugas sarjana ini dilakukan studi integritas untuk menganalisa keadaan pipeline yang sedang beroperasi. Studi ini mencakup penentuan titik kritis pada pipeline menggunakan program bantu yang berdasarkan ASME B31.G, rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan, dan analsisi level 3 menggunakan metode elemen hingga. Sebagai studi kasus, analisis dilakukan pada pipa transmisi gas Tegal Gede – Bitung. Dari hasil penentuan titik kritis untuk 10 tahun kedepan, diperoleh 18 titik kritis dengan titik A-140 (KM 27,4 dari pig launcher) pada tahun pertama. Titik - titik tersebut sudah melewati batas kedalaman cacat yang diijinkan oleh code ASME B31.G. Dari 18 titik tersebut, direkomendasikan perbaikan menggunakan metode patch dan sleeve. Kedua metode perbaikan tersebut memenuhi kriteria yang telah ditentukan pada ASME B31.8. Analisis level 3 menunjukan tegangan yang terjadi pada dinding pipa yang terkorosi sebelum diperbaiki berada pada kondisi kritis, yaitu 257,97 Mpa (81% SMYS). Sedangkan jika diperbaiki menggunakan patch dengan ketebalan minimum sebesar 1,5 in atau sleeve sebesar 1 in, tegangan yang dialami oleh dinding yang terkorosi turun menjadi 113,80 Mpa (35% SMYS) jika metode perbaikan yang digunakan adalah patch, dan 62,59 Mpa (19% SMYS) jika menggunakan sleeve. Untuk memastikan keamanan saat memperbaiki pipa, tekanan maksimum yang diizinkan harus diturunkan sebesar 60%. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan tekanan desain berdasarkan ASME B31.8. Tekanan desain tersebut akan menentukan berapa tekanan maksimum yang diizinkan, yaitu 2,59 MPa (52% MAOP) untuk metode patching dan 2,32 MPa (60%) untuk metode sleeve.