digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini membahas pengaruh topografi terhadap curah hujan di Selatan Papua pada daerah kaki pegunungan Cartenz, tepatnya pada daerah 4.0o LS – 5.0o LS; 136.0o BT – 137.5o BT. Dari data pengamatan curah hujan sepanjang kurun waktu 1997 hingga 2012 (16 tahun), tercatat curah hujan pada salah satu stasiun pengamatan curah hujan per tahun adalah sebesar 12.500 milimeter. Dengan mengunakan data dari TRMM, CCMP dan data stasiun pengamatan otomatis dilakukan investigasi untuk melihat mekanisme pembentukan hujan termasuk dari mana massa uap air yang mensuplay pembentukan hujan di daerah tersebut. Hasil analisis menggunakan metode PCA menunjukan fenomena yang paling besar dengaruhnya pada daerah penelitian adalah sirkulasi lokal yang memiliki nilai variasi kejadian sekitar 51% sedangkan variasi monsun sendiri sebesar 22%. Penelitian selanjutnya adalah menganalisis secara diurnal unsur – sunsur cuaca pada daerah penelitian. Disimpulkan bahwa transport uap air berasal dari lautan yang dibawa oleh sirkulasi angin laut pada siang harinya dari daerah laut Arafura yang terletak di sebelah Selatan. Salah satu faktor yang menyebabkan curah hujan tinggi, adalah daerah penelitian seperti tebendung oleh barisan pegunungan, sehingga menjadi daerah pengumpul uap air. Hal ini dibuktikan dari munculnya awan – awan konvektif, yang menyebabkan daerah tersebut memiliki curah hujan yang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya.