Tanah merupakan salah satu material yang memegang peranan penting dalam Konstruksi atau Pondasi, sehingga mutlak diperlukan pengetahuan tentang tanah dengan sifat-sifat teknis yang memadai. Dalam kenyataan sering dijumpai sifat tanah yang tidak memadai, misalnya kekuatan, kompresibilitas, permeabilitas atau plastisitas. Proses perbaikan sifat dan karakteristik tanah tersebut merupakan stabilisasi tanah. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk stabilisasi tanah, pemilihan metoda ini harus disesuaikan dengan jenis tanah dan karakteristik tanah yang diperbaiki. Prinsip usaha perbaikan tanah ialah menambah kekuatan lapisan tanah tempat dimana bangunan akan didirikan sehingga bahaya keruntuhan yang akan terjadi dapat diperkecil. Untuk mendapatkan berapa besar perubahan yang terjadi setelah dilakukan perbaikan maka umumnya dilakukan penelitian yang intensif di labotarium. Pada tanah lunak permasalahan yang umumnya muncul adalah stabilitas akibat penurunan muka tanah yang disebabkan pembebanan diatas lapisan terjadi proses pemerasan air mengingat tanah lunak mempunyai persentase air yang cukup tinggi. Metode perbaikan tanah yang dilakukan pada studi kasus tanah dari Nagrek adalah dengan menggunakan bahan aditif yaitu semen dan beberapa bahan kimia lainnya untuk stabilisasi dan solidifikasi tanah (soil stabilizer technology). Pemakaian bahan aditif disini mengingat banyak kelebihannya, pemakaiannya dapat dilakukan pada kondisi tanah lunak maupun keras misalnya : tanah merah, tanah pasir, tanah liat (dengan mempertimbangkan tingkat humiditas tanah), konstruksi bersifat tidak mudah terkena erosi, dapat membentuk kristal-kristal yang mengikat partikel tanah yang kemudian membentuk rongga-rongga micron yang dapat menyerap air (porositas) sehingga tidak akan terjadi keretakan, pengerjaan konstruksi tidak memakan waktu lama.
Tujuan Penelitian adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan aditif terhadap tanah, terhadap :(a)Peningkatan daya dukung tanah (dianalisis menggunakan tes UCS), (b) Pengurangan sifat kembang susut tanah, (c) Perbaikan sifat karakteristik tanah (mineralogi tanah).
(2) Untuk mengetahui nilai prosentase kadar bahan kimia optimum dan lama perawatan optimum dalam stabilisasi tanah, dengan cara mencampurkan tanah dengan bahan kimia, pada berbagai variasi kadar bahan kimia dan masa perawatan.
(3) Mencari optimasi campuran semen dan/atau bahan kimia dengan tanah berdasarkan pengujian laboratorium sehingga didapatkan suatu komposisi senyawa kimia yang dapat meningkatkan daya dukung tanah.