digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Estimasi imbuhan airtanah yang akurat merupakan salah satu hal yang penting dalam rangka mewujudkan pengelolaan sumberdaya airtanah yang berkelanjutan. Pada studi ini digunakan dua pendekatan dalam mengestimasi laju imbuhan airtanah, yaitu metode neraca kesetimbangan air dengan model ESPERE dan metode fluktuasi muka airtanah untuk daerah Gekbrong dan sekitarnya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Selain itu, tujuan dari penelitian ini juga untuk dapat membandingkan nilai imbuhan airtanah yang didapatkan pada empat metode yang terdapat pada model ESPERE serta dapat memberikan gambaran imbuhan airtanah potensial dan aktual pada daerah penelitian. Data yang digunakan dalam analisis meliputi data curah hujan, evapotranspirasi, dan parameter hidrologi lainnya untuk periode tahun 2005–2023 serta data fluktuasi muka airtanah pada tahun 2024. Hasil analisis menggunakan model ESPERE menunjukkan nilai rata-rata imbuhan airtanah berkisar antara 699–894 mm/tahun. Sementara itu, perhitungan dengan metode fluktuasi muka airtanah untuk periode Maret–Oktober 2024 menunjukkan nilai imbuhan berkisar antara 75,9–99,12 mm. Perbedaan hasil pada kedua metode ini memberikan wawasan dinamika imbuhan airtanah yang terjadi pada wilayah studi. Hasil perhitungan imbuhan airtanah dengan metode neraca kesetimbangan air dengan model ESPERE dianggap merupakan imbuhan airtanah potensial, sedangkan perhitungan imbuhan airtanah dengan metode fluktuasi muka airtanah merupakan imbuhan airtanah aktual dimana metode fluktuasi muka airtanah menggambarkan air yang benar-benar mencapai akuifer dan berkontribusi terhadap penyimpanan airtanah.