Penyakit Chronic Myelogenous Leukemia (CML) merupakan penyakit berbahaya dengan persentase kematian penderitanya yang cukup tinggi. Penyakit tersebut
disebabkan adanya kelainan genetik yang terjadi pada proses pembelahan kromosom sel darah putih. Dalam keberjalanannya, CML menyebabkan terjadinya respon sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit tersebut. Hal ini menjadi pemicu terjadinya interaksi antara sel kanker dengan sel anti-kanker, yaitu Sel T. Keunikan dari interaksi ini adalah Sel T dapat mengalami kematian, tetapi juga dapat terstimulasi untuk membelah dan menghasilkan Sel T baru. Pembelahan tersebut membutuhkan waktu beberapa saat setelah terjadinya
interaksi. Untuk merepresentasikan interaksi antara sel leukemia dengan Sel T tersebut dapat dibangun suatu model matematika yang menggunakan sistem persamaan diferensial dengan waktu tunda. Waktu tunda yang digunakan dalam model merepresentasikan proses pembelahan yang dilakukan Sel T setelah adanya stimulus akibat interaksi dengan sel kanker. Selain itu, ditinjau pula pengaruh obat Imatinib terhadap laju perubahan konsentrasi sel leukemia dan Sel T. Ketika Imatinib tidak diberikan, sel leukemia akan bertambah dengan sangat cepat. Hal sebaliknya terjadi ketika diberikan Imatinib, sel leukemia mengalami penurunan secara drastis meskipun hanya bersifat sementara.