digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Beras merupakan komoditas pokok masyarakat Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya, menyebabkan jumlah kebutuhan beras disetiap provinsi untuk beberapa tahun mendatang menjadi sesuatu hal yang harus diperhatikan. Distribusi arus beras akan bergerak dari daerah surplus atau sentra produksi ke daerah minus. Sehingga, matrik asal-tujuan digunakan untuk mengetahui distribusi beras dari setiap propinsi asal ke setiap propinsi tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan matrik asal-tujuan komoditas beras nasional untuk tahun 2009. Untuk mencapai matrik asal-tujuan untuk tahun 2009, perlu beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan dimulai dari menentukan model untuk matrik asal-tujuan beras nasional pada tahun 2009 dengan menggunakan pendekatan model simultan. Proses ini menghasilkan jumlah beras yang dikirim dari setiap propinsi asal ke propinsi tujuan. Proses matrix balancing dilakukan untuk memastikan jumlah bangkitan dan tarikan beras menjadi seimbang dengan menggunakan model gravitasi transportasi. Dengan demikian, jumlah beras yang dibangkitkan dan ditarik oleh setiap propinsi dapat diketahui. Hasil dari penelitian ini diperoleh model persamaan yang digunakan untuk memprediksi matrik asal-tujuan komoditi beras untuk tahun 2009. Jumlah bangkitan dan tarikan beras yang dihasilkan sebesar 4.780.966 ton dan 4.639.365 ton. Setelah dilakukan matrix balancing, jumlah bangkitan dan tarikan beras memiliki nilai yang sama yaitu 4.780.966 ton.