digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan Krisna adalah salah satu lapangan karbonat yang ada di bagian barat, blok South East Sumatra (SES), Cekungan Sunda. Reservoir utama dari penelitian ini adalah Formasi Baturaja bagian atas, yang telah dikembangkan sejak tahun 1980 dengan menggunakan 30 sumur dan telah berkontribusi 25% dari keseluruhan produksi di wilayah Central Business Unit blok SES. Data produksi menunjukkan adanya permasalahan heterogenitas dan konektifitas reservoir, karenanya mempelajari karakteristik reservoir menjadi mendesak untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan litofasies, asosiasi fasies, distribusi rock type, distribusi porositas, dan distribusi permeabilitas. Analisis petrografi menggunakan sayatan tipis dari 2 data core sumur Krisna D-04 dan Krisna E-02, didapatkan 5 litofasies, yaitu foraminifera shale, planktonic foraminifera packstone, skeletal wackestone, skeletal packstone, dan bentic foraminifera packstone. Litofasies yang ada dibantu data atribut seismik mean amplitude sebagai geometri, didapatkan 2 asosiasi fasies, yaitu skeletal mound dan slope to basin, yang sebelum dilakukan penelitian ini diasumsikan sebagai reef complex. Penentuan rock type menggunakan metode Pore Geometry Structure (PGS) didapatkan 6 rock type (RT), dan diketahui bahwa RT1 berasosiasi dengan interparticle-moldic micropore, RT2 berasosiasi dengan interparticle mesopore, RT3 berasosiasi dengan interparticle-moldic mesopore, RT4 berasosiasi dengan interparticle-moldic macropore, RT5 berasosiasi dengan vuggy-moldic macropore, dan RT6 berasosiasi dengan vuggy-channeling. Distribusi rock type dengan metode stochastic pada asosiasi fasies skeletal mound, mengontrol distribusi porositas dan permeabilitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi rock type, porositas, dan permeabilitas merupakan faktor penentu heterogenitas dan konektifitas reservoir batugamping Formasi Baturaja bagian atas. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data input untuk simulasi dinamis baik untuk injeksi air maupun tahap pengembangan selanjutnya di Lapangan Krisna, Cekungan Sunda.