digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cekungan Kutai Atas merupakan bagian dari Cekungan Kutai yang merupakan cekungan tersier terbesar dan terdalam di Indonesia Barat. Namun, tidak seperti Cekungan Kutai Bawah yang memiliki banyak lapangan minyak dan gas, Cekungan Kutai Atas dapat dikatakan masih merupakan area frontier untuk aktivitas eksplorasi dengan masih sedikitnya sumur yang dibor dan penemuan komersial yang langka. Pada 1982, UNOCAL menemukan gas di area Kerendan dari reservoir karbonat, namun sejak itu tidak ada lagi penemuan komersial di area ini. Saller & Vijaya (2012) melalui jurnal ilmiahnya memaparkan studi komprehensif tentang model Lapangan Kerendan dari analisis batuan inti, log, seismik, maupun pemetaan lapangan. Modelnya dikenal dengan Rim-Atoll system pada isolated platform. Pada tahun 2013, tinjauan ulang dari batuan inti dilakukan oleh Wilson sebagai konfirmasi terhadap model lapangan Kerendan. Hasil dari interpretasi Wilson menunjukkan bahwa lapangan Kerendan berada pada suatu model sistem interior platform. Studi ini ditujukan untuk rekonstruksi platform karbonat Umur Oligosen Akhir dengan mengidentifikasi reservoir karbonat, fasies dan asosiasi fasies karbonat sehingga didapatkan model geologi yang sesuai untuk pencarian prospek hidrokarbon. Analisis batuan inti dilakukan dengan acuan deskripsi batuan inti dari Wilson (2013) dan jurnal ilmiah dari Saller & Vijaya (2002) Korelasi sumur dilakukan secara lebih regional, dan interpretasi seismik dilakukan secara menyeluruh di area penelitian dengan mempertimbangkan analisis seismik fasies. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat bentukan karbonat build-up seperti di Kerendan pada beberapa tempat di area penelitian dengan bentuk dan dimensi serupa. Kumpulan bentukan karbonat ini membentuk pola pengendapan dalam suatu sistem interior platform. Karbonat build-up tersebut tumbuh pada masa transgresi umur Oligosen dan tergambar jelas di Oligosen Akhir. Penyebarannya dikontrol oleh kofigurasi cekungan pada saat pembentukan karbonat, yang dibatasi oleh tinggian yang berasosiasi dengan struktur yang aktif pada fasa synrift Eosen. Reservoir karbonat telah terbukti menjadi lapangan gas di Kerendan, sehingga dimungkinkan bahwa bentukan karbonat lain yang teridentifikasi di area ini juga memiliki potensi pemerangkapan hidrokarbon (gas).