digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998_TS_PP_RAYADI_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Masalah yang ditimbulkan oleh tanah ekspansif telah banyak mengakibatkan kerusakan pada bangunan sipil berbagai tempat. Kerusakan yang diaklbatkan oleh tanah ekspansif sedikit berbeda bila dibandingkan dengan kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam dalam hal tidak bersifat mendadak karena waktu yang dibutuhkan untuk terjacbnya kerusakan cukup lama, sebagai akibatnya tanah ekspansif ini sering terlupakan dalam disain. Penebtian ini dmaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh clan pembasahan terhadap kekuatan, kekakuan, swelling dan swelling pressure dan tanah ekspansif, sehingga dapat dimanfaatkan didalam dsain terutama ddalam menentukan kekuatan dan kekakuan tanah basah yaitu dalam kondisi swelling dimana tanah dalam keadaan lunak. Untuk penelitian ini contoh tanah diambil dari lokasi dkawasan Pemukiman dan Industri LIPPO- Cikarang Jawa Barat. Dan hasil percobaan swelling dan percobaan standar kompaksi didapat hasil, yaitu tanah yang dipadatkan pada kadar air awal yang rendah akan mengembang lebih besar dbandngkan dengan tanah yang mempunyai kadar air awal yang tinggi, dan tanah ekspansif padat mempanyai potensi mengembang yang lebih besar dari tanah yang kurang padat Dari hasil test CBR, pada kadar air awal yang rendah terjadi penurunan nilai CBR yang drastis pada perendaman sampai dengan hari ke 1, terjad penurunan nilai CBR sampai dengan 72.15 %, hal yang serupa terjadi pula pada nilai S„dalam percobaan UCS. Dan swelling pressure test didapatkan hasil, semakin padat dan semakin kecil kadar air awal, swelling pressurenya semakin besar. Bila dbandngkan sample disturb dengan undisturb, sample undisturb pada kadar air 36.59 %, mempunyai swelling pressure 3.17 kali lebih besar dibandngkan dengan sample disturb yang dipadatkan dengan 50 x pukulan pada percobaan standar kompaksi.