digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tanah ekpansif adalah salah satu penyebab permasalahan konstruksi di Indonesia. Kemampuan kembang susut tanah yang tinggi disebabkan karena mineralogi dari tanah tersebut. Pemeriksaan tanah ekspansif dilaksanakan dengan cara tes potensi pengembangan yang dilaksanakan selama kurang lebih 4 hari. Oleh karenanya, diperlukan studi lanjut mengenai pemeriksaan tanah ekspansif dan pula mengetahui cara yang lebih cepat untuk mengidentifikasi tanah ekspansif dan material untuk stabilisatornya. Limbah abu ampas tebu (AAT) merupakan limbah dari pembuatan gula yang keberadaannya sangat melimpah di kawasan pabrik gula, dan pemanfaatannya masih. Berdasarkan uji X-Ray Diffraction (XRD) didapatkan kandungan SiO2 pada AAT sebesar 64%. Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen laboratoris. Subyek penelitian adalah tanah yang diduga ekspansif dari beberapa daerah di Indonesia. Data diambil dengan melaksanakan tes pada sampel tanah yang diduga ekspansif. Pengujian fisik dilakukan melalui pengujian indeks propertis, dan pengujian potensi pengembangan. Uji untuk menentukan mineralogi dilakukan dengan tes metilen biru dan tes XRD. Pada eksperimen stabilisasi tanah diuji dengan tes kompaksi dalam kondisi normal maupun terstabilisasi untuk mendapatkan nilai OMC, dan memperoleh nilai ?drymax. Data hasil penelitian kemudian diolah dan dibandingkan antara kondisi tanah normal maupun tanah terstabilisasi dengan variasi kadar pencampuran dan waktu pemeraman. Hasil penelitian ini mendeteksi sebagian besar mineral yang menyebabkan tanah ekspansif adalah mineral muscovite, nontronite, dan montmorillonite. Penggunaan stabilisator dapat mereduksi nilai swelling 70% dari nilai awal pada kadar stabilisator 10% dengan waktu curing 21 hari. Verifikasi terhadap nilai metilen biru terbukti dapat memprediksi potensial pengembangan tanah dengan R2 = 0.91. Komposisi optimum yang disarankan untuk digunakan dengan stabilisator 10% dengan waktu curing 21 hari dengan kontrol derajat saturasi sebesar 89%. Nilai kuat geser tanah hasil pengujian tekan bebas dengan kadar stabilisator 10% pada 21 hari mampu meningkatkan 6 kali lipat dari nilai awal.