ABSTRAK Billy Tanadi
PUBLIC Irwan Sofiyan
COVER - Tanadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Tanadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Tanadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Tanadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Tanadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Tanadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Billy Tanadi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Tanadi.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Tanah ekspansif adalah tanah yang mengalami perubahan volume jika terjadi perubahan kadar
air. Sifat ekspansif ini disebabkan oleh jenis mineral pada tanah ekspansif. Perubahan volume
dari tanah ekspansif akan menekan struktur di permukaan tanah, sehingga menyebabkan
kerusakan. Sebagai negara tropis yang didominasi oleh tanah lempung, Indonesia memiliki
sejumlah wilayah dengan tanah ekspansif. Oleh karena itu perlu ada usaha identifikasi dan
perbaikan tanah ekspansif di Indonesia.
Pada penelitian ini dilakukan usaha identifikasi mineral tanah serta kadar mineral di dalamnya.
Kadar mineral yang menyebabkan sifat ekspansif pada tanah diidentifikasi dengan pengujian
X-Ray Diffraction.Sampel tanah pada penelitian ini adalah tanah ekspansif dari Cikarang,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Diperoleh mineral yang menyebabkan sifat ekspansif pada
sampel tanah adalah mineral nontronite dengan kadar 19,84%.
Pada penelitian ini juga dilakukan usaha perbaikan tanah ekspansif dengan penambahan pasir.
Pasir memiliki beberapa sifat yang berpotensi digunakan untuk menstabilkan tanah ekspansif,
seperti tidak memiliki plasitisitas, tidak ekspansif, dan mudah dipadatkan. Pada penelitian ini
digunakan tiga jenis pasir dengan gradasi yang berbeda, yaitu pasir bergradasi seragam dengan
ukuran butiran kecil, pasir bergradasi menerus dengan ukuran butiran sedang, dan pasir
bergradasi menerus dengan ukuran butiran besar. Dilakukan pengujian laboratorium batas
Atterberg, kepadatan Standard Proctor, kuat tekan bebas, pengembangan 1-dimensi, dan uji
metilen biru terhadap sampel tanah sebelum dan sesudah dicampur dengan pasir. Ditentukan
kadar pasir optimum dan gradasi optimum untuk memperbaiki tanah ekspansif dari sisi
kepadatan, kuat geser, dan pengembangan.
Diperoleh bahwa penambahan pasir mengurangi batas Atterberg, meningkatkan kepadatan
kering maksimum, mengurangi kadar air optimum, meningkatkan kuat geser hingga kadar pasir
tertentu, dan mengurangi nilai metilen biru. Penambahan pasir tidak berhubungan dengan nilai
potensi pengembangan dan tekanan pengembangan.
Pasir dengan gradasi seragam berukuran butiran kecil paling efektif memberikan peningkatan
kuat geser, penurunan kadar air optimum, serta menunjukkan tren penurunan tekanan
pengembangan. Sementara pasir dengan gradasi menerus berukuran butiran besar memberikan
penurunan nilai metilen biru paling baik dan menunjukkan tren penurunan potensi
pengembangan. Tidak ada pengaruh gradasi pasir yang digunakan terhadap penurunan batas
Atterberg dan kepadatan kering maksimum.