Dari 3000 penyedia layanan kesehatan (rumah sakit, klinik , bidan, puskesmas/ posyandu) di Indonesia, lebih dari 90% diantaranya dikategorikan sebagai pasar sekunder (S2) dengan karakteristik seperti daya beli yang rendah dan lokasi di daerah yang jauh/ sulit dijangkau. XYZ Medikal Indonesia, memiliki komitmen untuk melayani lebih banyak pasien. Tetapi karena produknya berkualitas tinggi dan cukup mahal, perusahaan hanya mampu menyentuh pasien di layanaan kesehatan kategori primer (S1) yang berjumlah kurang dari 5% dari total populasi masyarakat Indonesia. Divisi Pencegahan Infeksi (Divisi ĆāĆāAĆāĆā) adalah bagian dari departemen di XYZ Medical yang mencoba untuk menembus batasan tersebut diatas. Proyek ini adalah merumuskan strategi bisnis untuk Divisi ĆāĆāAĆāĆā dalam memaksimalkan keberadaan dan penguasaan pasar pada pasar sekunder. Target proyek adalah mencapai penjualan tahunan senilai IDR 6 Miliar dan melayani lebih dari 90% fasilitias kesehatan di area proyek. Model bisnis dari Alexander Osterwalder digunakan sebagai cara menentukan rencana strategis proyek. Pengumpulan Data Utama dilakukan melalui wawancara dengan narasumber utama dibidang pencegahan infeksi dan survey lapangan pada area potensial. Pengumpulan Data sekunder didapat lewat data internal perusahaan XYZ dan data statistik dari website. Hasil dari model bisnis diatas adalah perusahaan harus ekspansi ke Jawa Timur, memiliki perwakilan bisnis di setiap kota, membangun identitas merk yang kuat lewat pendidikan dan pelatihan pada praktisi kesehatan, menurunkan harga agar lebih kompetitif, dan membangun kemitraan strategis dengan kementrian kesehatan dan organisasi profesi lainnya. Dari rencana strategis diatas, proyek akan berhasil mencapai target 6 miliar penjualan setahun dan mengisi pasar dengan produk divisi ĆāĆāAĆāĆā di 90% dari total fasilitas kesehatan
Kesimpulan: Pasar sekunder memiliki potensial yang akan menguntungkan perusahaan bila di perlakukan dengan tepat. Rekomendasi: XYZ untuk memulai proyek yang sama di daerah potensial lain seperti Sumatera Utara, Jawa Barat dan Timur, Sulawesi Utara dan Selatan, Kalimantan timur, dan Indonesia timur.