Seiring dengan kebutuhan dunia akan minyak bumi yang terus meningkat, pembangunan fasilitas lepas pantai yang digunakan untuk mendistribusikan minyak mentah dari suatu tempat ke tempat yang lain juga semakin banyak dilakukan. Fasilitas lepas pantai (offshore facility) dan fasilitas yang ada di darat (onshore facility) biasanya dihubungkan oleh sistem perpipaan yang disebut offshore & onshore pipeline. Perancangan pipeline yang baik diperlukan untuk dapat mengalirkan fluida sehingga dapat diproses lebih lanjut dan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Dalam tugas sarjana ini akan dilakukan analisis offshore pipeline yang meliputi 3 aspek utama, yaitu penentuan tebal pipa, stabilitas pipa bawah laut dan analisis free span. Analisis perhitungan tebal pipa akan berdasarkan kriteria pressure containment pada ASME B31.4 dan kriteria internal pressure serta external pressure pada API RP 1111. Untuk analisis stabilitas pipa bawah laut akan mengacu pada code DNV RP E305 dan DNV RP F109. Sedangkan untuk analisis free span akan dilakukan dengan mengacu pada persamaan Boyun Guo dan code DNV RP F105.
Hasil yang diperoleh dari analisis memberikan spesifikasi tebal pipa yang dipilih (wall thickness selection) sebesar 0.5 inch dengan schedule pipa extra strong, tebal beton (concrete coating) sebesar 116 mm (DNV RP E305) dengan berat pipa tenggelam (submerged weight) pada kondisi instalasi sebesar 2,866 Nm dan panjang span maksimum yang diijinkan sebesar 41.3 m (DNV RP F105).