Lapangan Kitty yang terletak di bagian selatan Cekungan Sunda memproduksikan
minyak dari reservoir karbonat Formasi Baturaja. Program injeksi air dan
pengembangan ulang yang direncanakan di lapangan ini membutuhkan analisis
yang mendetil baik melalui pendekatan statik maupun dinamik. Penelitian ini
difokuskan pada karakterisasi reservoir secara statik melalui pendekatan rock
typing. Diharapkan sifat–sifat petrofisika reservoir dapat dipahami dengan lebih
baik dengan melakukan identifikasi jenis, komposisi dan distribusi rock type (RT).
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi inti batuan dan sayatan tipis serta
dibantu data atribut seismik, batuan karbonat Formasi Baturaja di Lapangan Kitty
merupakan isolated platform carbonate yang terdiri dari dua siklus pengendapan
utama, yaitu siklus pertama yang mewakili Unit Baturaja Bawah, terdiri dari
asosiasi fasies platform margin reef complex, platform interior dan shallow
marine shale-basin, dan siklus kedua yang mewakili Unit Baturaja Atas terdiri
dari asosiasi fasies skeletal mound dan shallow marine shale-basin.
Identifikasi RT pada penelitian ini dilakukan melalui pengeplotan data routine
core yang berjumlah 118 sampel, menggunakan metoda FZI. Berdasarkan hasil
plot dapat diidentifikasi 5 jenis RT yang memiliki hubungan
porositas/permeabilitas yang unik dengan koefisien korelasi yang cukup tinggi.
Kemudian dari 35 sampel sayatan tipis yang tersebar pada kelima jenis RT
dilakukan analisis mikroskopis untuk mengidentifikasi jenis, ukuran dan asosiasi
pori setiap RT berdasarkan klasifikasi Lucia, 1983 dan Lonoy, 2006. Lima RT
yang teridentifikasi adalah: (1) RT 1–separate vug, (2) RT 2– separate vug,
intercrystalline, dan interparticle micropore dan, (3) RT 3–separate vug (moldic
macropore) dan interparticle micropore, (4) RT–touching vug dan interparticle
macropore, dan (5) RT 5–touching vug dan (fracture dan channel).
Proses pembentukan kualitas reservoir dalam hal ini RT pada interval penelitian
dikontrol oleh proses diagenesis. Terlihat dari jenis porositas yang berkembang
berupa porositas sekunder hasil pelarutan. Di dalam penelitian ini juga ditemukan
bahwa rock type tidak memiliki korelasi yang baik dengan fasies. Satu RT yang
sama dapat terbentuk pada beberapa fasies yang berbeda. Sehingga proses
diagenesis yang terjadi memegang peranan penting terhadap RT yang terbentuk.Karakterisasi reservoir secara 3-D dilakukan melalui pemodelan RT, porositas dan
permeabilitas. Pemodelan ini dilakukan melalui pendekatan geostatsitik.
Penelitian ini menunjukkan adanya konsistensi antara distribusi RT dan sifat-sifat
petrofisika reservoir. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data input untuk
simulasi dinamis baik untuk injeksi air maupun tahap pengembangan selanjutnya
pada reservoir karbonat Formasi Baturaja di Lapangan Kitty.