digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan Kitty yang terletak di bagian selatan Cekungan Sunda memproduksikan minyak dari reservoir karbonat Formasi Baturaja. Program injeksi air dan pengembangan ulang yang direncanakan di lapangan ini membutuhkan analisis yang mendetil baik melalui pendekatan statik maupun dinamik. Penelitian ini difokuskan pada karakterisasi reservoir secara statik melalui pendekatan rock typing. Diharapkan sifat–sifat petrofisika reservoir dapat dipahami dengan lebih baik dengan melakukan identifikasi jenis, komposisi dan distribusi rock type (RT). Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi inti batuan dan sayatan tipis serta dibantu data atribut seismik, batuan karbonat Formasi Baturaja di Lapangan Kitty merupakan isolated platform carbonate yang terdiri dari dua siklus pengendapan utama, yaitu siklus pertama yang mewakili Unit Baturaja Bawah, terdiri dari asosiasi fasies platform margin reef complex, platform interior dan shallow marine shale-basin, dan siklus kedua yang mewakili Unit Baturaja Atas terdiri dari asosiasi fasies skeletal mound dan shallow marine shale-basin. Identifikasi RT pada penelitian ini dilakukan melalui pengeplotan data routine core yang berjumlah 118 sampel, menggunakan metoda FZI. Berdasarkan hasil plot dapat diidentifikasi 5 jenis RT yang memiliki hubungan porositas/permeabilitas yang unik dengan koefisien korelasi yang cukup tinggi. Kemudian dari 35 sampel sayatan tipis yang tersebar pada kelima jenis RT dilakukan analisis mikroskopis untuk mengidentifikasi jenis, ukuran dan asosiasi pori setiap RT berdasarkan klasifikasi Lucia, 1983 dan Lonoy, 2006. Lima RT yang teridentifikasi adalah: (1) RT 1–separate vug, (2) RT 2– separate vug, intercrystalline, dan interparticle micropore dan, (3) RT 3–separate vug (moldic macropore) dan interparticle micropore, (4) RT–touching vug dan interparticle macropore, dan (5) RT 5–touching vug dan (fracture dan channel). Proses pembentukan kualitas reservoir dalam hal ini RT pada interval penelitian dikontrol oleh proses diagenesis. Terlihat dari jenis porositas yang berkembang berupa porositas sekunder hasil pelarutan. Di dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa rock type tidak memiliki korelasi yang baik dengan fasies. Satu RT yang sama dapat terbentuk pada beberapa fasies yang berbeda. Sehingga proses diagenesis yang terjadi memegang peranan penting terhadap RT yang terbentuk.Karakterisasi reservoir secara 3-D dilakukan melalui pemodelan RT, porositas dan permeabilitas. Pemodelan ini dilakukan melalui pendekatan geostatsitik. Penelitian ini menunjukkan adanya konsistensi antara distribusi RT dan sifat-sifat petrofisika reservoir. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data input untuk simulasi dinamis baik untuk injeksi air maupun tahap pengembangan selanjutnya pada reservoir karbonat Formasi Baturaja di Lapangan Kitty.