Pada tanggal 8 Januari 2006, PT. Telkom berhasil melakukan uji coba laboratorium di bidang pengembangan televisi berbasis teknologi Internet Protocol (IPTV). Inovasi ini membuktikan bahwa jaringan berbasis IP memiliki kemampuan dan fleksibilitas yang sangat tinggi dalam menyajikan berbagai layanan komunikasi terpadu yang tidak didapati melalui jaringan konvensional. Pada saat ini pengembangan layanan IPTV telah sampai kepada tahap Product Testing yang dilakukan dengan memberikan free trial kepada pejabat-pejabat PT. Telkom. PT. Telkom menaruh minat untuk terjun di bisnis layanan IPTV mengingat berbagai alasan yang di antaranya ialah IPTV dapat menjadi wahana yang efektif untuk merevitalisasi bisnis fixed line yang sedang mengalami fase declining.
Namun berdasarkan studi eksplorasi dan expert opinion diketahui bahwa layanan IPTV akan sulit diterima pasar karena ancaman dari produk substitusi yang sangat besar. Selain karena manfaat yang diberikan oleh layanan IPTV yang tersubstitusi, juga karena terdapat biaya tambahan yang perlu ditanggung konsumen seperti penambahan bandwidth dan perangkat Set Top Box (STB). Dengan memperhatikan dua tingkatan produk; Augmented Product dan Potential Product, peningkatan nilai layanan IPTV dapat dilakukan. Hal tersebut dicapai melalui inovasi produk yaitu pengimplementasian internet browser dan dukungan terhadap peripheral device. Melalui inovasi produk yang terlaksana dalam waktu 11 bulan tersebut, IPTV menjadi suatu layanan yang menawarkan hiburan interaktif yang terintegrasi (one-stop interactive
entertainment) dan mampu menggeser konsep pertelevisian dari elite-based programming kepada community-based programming. Inovasi yang dilakukan membuat layanan tersebut unik sekaligus menjawab tren yang ada di pasar.
Inovasi yang akan dilakukan tidak membawa dampak besar terhadap peningkatan harga STB atau hampir tidak terdapat biaya tambahan dari sisi produksi. Dari analisis uji kelayakan finansial yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa secara finansial layanan IPTV tersebut layak dilaksanakan karena memiliki payback period kurang dari tiga tahun dan nilai NPV yang positif. NPV (n=5, k=6,5%) yang dihasilkan pada asumsi Optimistic Rp.143.156 juta, pada asumsi Moderate Rp. 90.983 juta dan pada asumsi Pessimistic Rp. 38.810 juta.