Bendungan Darma terletak di Desa Darma, Kecamatan Kadu Gede, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, merupakan bendungan tipe kombinasi timbunan batu (rockfill) dan timbunan tanah homogen. Bendungan ini termasuk bendungan besar di Indonesia yang cukup berperan dalam pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat sekitar. Besarnya volume bendungan yang dapat menampung air pastinya diikuti juga dengan besarnya resiko bahaya yang dihadapi apabila runtuhnya bendungan ini. Bendungan Darma jika runtuh pasti akan membawa bahaya besar mengingat bendungan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan Bendungan Situ Gintung yang belum lama ini runtuh dan mengakibatkan kerugian material dan nonmaterial sangat besar. Jebolnya bendungan terjadi akibat adanya deformasi di bendungan. Puncak Bendungan Darma yang dijadikan jalan raya, struktur bendungan, lokasi bendungan yang berada di lokasi gempa adalah beberapa faktor terjadinya deformasi pada bendungan. Dari fenomena deformasi bendungan dan dampak yang ditimbulkan, deformasi Bendungan Darma perlu dipantau secara periodik. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam memantau deformasi adalah metode survey GPS. Dengan mengetahui besarnya deformasi bendungan yang ditunjukan oleh perubahan titik – titik koordinat pada pengamatan satu ke pengamatan berikutnya, maka karakteristik dari deformasi bendungan ini dapat dipelajari lebih lanjut. Pada bulan Mei dan September 2009, telah dilakukan pemantauan deformasi bendungan dengan metode survey GPS. Hasil pemantauan selama Mei – September 2009 menunjukan besarnya deformasi horizontal dan vertikal Bendungan Darma yang terjadi dalam orde mm. Deformasi bendungan berkorelasi dengan struktur bendungan, puncak bendungan yang dipakai sebagai jalan raya, tekanan air.