DAFTAR PUSTAKA AGUSTIAN HARAHAP
EMBARGO  2028-01-10 
EMBARGO  2028-01-10 
LAMPIRAN AGUSTIAN HARAHAP
EMBARGO  2028-01-10 
EMBARGO  2028-01-10 
Sumatera Utara telah mengalami perkembangan pariwisata yang substansial, terutama di kawasan Danau Toba yang ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Hal ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian provinsi Sumatera Utara. Selain itu, dampak ekonomi pariwisata tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Sumatera Utara saja, tetapi juga menciptakan efek tidak langsung dan efek induksi yang menyebar ke ekonomi yang lebih luas dan mengarah pada efek limpahan spasial di luar wilayah administrasi Sumatera Utara. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pariwisata yang multi sektoral dan menciptakan arus kegiatan ekonomi yang membutuhkan pasokan barang dan bahan baku dari sektor-sektor di luar daerah tujuan wisata. Akibatnya, terjadi limpahan spasial di daerah sekitarnya, yang mengindikasikan adanya pengaruh pariwisata terhadap ekonomi lokal dan regional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek limpahan dari pertumbuhan pariwisata di Sumatera Utara dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Studi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan model analisis Interregional Input-Output (IRIO) untuk menangkap dampak ekonomi yang lebih luas. Dengan menggunakan pendekatan spasial, penelitian ini berupaya mengidentifikasi kontribusi dari pengeluaran wisatawan terhadap indikator – indikator perekonomian dan meningkatkan pemahaman kita tentang seberapa besar efek limpahan spasial ini. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Nasional dan Daerah Provinsi Sumatera.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kegiatan pariwisata di provinsi Sumatera Utara berkontribusi cukup besar dalam mendukung perekonomian provinsi ini. Melalui pengeluaran wisatawan baik domestik dan mancanegara pada tahun 2023 telah memberikan dampak terhadap output dan pendapatan di provinsi Sumatera Utara masing – masing sebesar 125,39 dan 27,94 triliun rupiah. Sementara itu, dampak terhadap Nilai Tambah Bruto (NTB) yang diterima oleh Sumatera Utara mencapai nilai sebesar 64,92 triliun rupiah, dimana berkontribusi sebesar 6,18% terhadap penerimaan PDRB provinsi Sumatera Utara tahun 2023. Dampak pengeluaran wisatawan juga telah berperan dalam penyerapan tenaga kerja sekitar 1,36 juta orang atau berkontribusi sebesar 18,1% terhadap penyerapan
tenaga kerja di Sumatera Utara pada tahun 2023. Selain itu, pengeluaran wisatawan domestik berkontribusi sekitar 93% dari seluruh dampak yang ditimbulkan, yang menunjukkan peran penting dari kegiatan pariwisata lokal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pariwisata provinsi Sumatera Utara.
Sementara itu, total dampak limpahan dari pengeluaran wisatawan di Sumatera Utara terhadap seluruh wilayah di Indonesia mencapai 231,19 triliun rupiah untuk dampak output, 49,41 triliun rupiah untuk dampak pendapatan, 123,54 triliun rupiah untuk dampak NTB, dan 2,05 juta orang untuk dampak penyerapan tenaga kerja. Lebih dari 40% dari total dampak tersebut merupakan efek limpahan yang terjadi di luar wilayah Sumatera Utara dan menyebar ke berbagai provinsi lainnya di Indonesia. Hal ini menunjukkan besaran efek limpahan spasial dari dampak ekonomi pariwisata Sumatera Utara yang tidak kalah besar dengan dampak yang terjadi di provinsi Sumatera Utara sendiri. Secara keseluruhan, efek limpahan spasial terjadi paling besar pada provinsi yang berada di pulau Jawa, termasuk DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, dimana menunjukkan bahwa provinsi – provinsi tersebut mempunyai hubungan dan koneksi perekonomian yang besar dengan Sumatera Utara.
Dampak langsung dari pengeluaran wisatawan dapat terlihat jelas ke berbagai jenis industri seperti akomodasi, makanan dan minuman, transportasi, hiburan/rekreasi, retail, dan lainnya serta digandakan melalui dampak tidak langsung dan induksi yang menghasilkan dampak ekonomi yang lebih besar. Namun, besaran dampak pengeluaran wisatawan mancanegara mengindikasikan bahwa pasar wisatawan internasional di Sumatera Utara belum dioptimalkan, sehingga diperlukan strategi pengembangan dan promosi pariwisata provinsi Sumatera Utara yang lebih terfokus dalam peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Selain itu, komponen pengeluaran wisatawan yang tidak terbatas pada satu jenis industri membuat dampak keseluruhan kegiatan pariwisata tidak terlihat pada statistik perekonomian Sumatera Utara. Oleh karena itu, perlu adanya penyusunan neraca satelit pariwisata wilayah Sumatera Utara secara reguler untuk mengukur dan memahami kontribusi pariwisata dalam perekonomian.