Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi Zona Sesar Sorong (SFZ) pada daerah Kepala Burung, Papua sebagai implikasi untuk evolusi Cekungan Salawati, Antiklin Misool-Onin-Kumawa (MOKA), dan Seram Fold-Thrust Belt (SFTB). SFZ merupakan sistem sesar mendatar mengiri yang terletak di bagian utara Papua, memanjang hingga 1000 km dari bagian timur pulau hingga bagian Kepala Burung, Papua. SFZ merupakan suatu sistem sesar yang aktif sejak Miosen Akhir. Model terbaru mengindikasikan bahwa SFZ ini merotasi daerah Kepala Burung, Papua, termasuk Cekungan Salawati, ke arah barat. Pergerakan SFZ tersebut merupakan pergerakan rotasi dan translasi yang memisahkan Cekungan Salawati dari daerah Kepala Burung, Papua dengan tinggian batuan dasar sebagai batas cekungan.Lebih dari 100 lintasan seismik telah diinterpretasi disepanjang lepas pantai Seram, Misool, dan Salawati. Interpretasi ini memperlihatkan perkembangan sesar normal dengan mekanisme listrik dan planar di bagian barat pulau Misool dan struktur pop-up di bagian baratlaut Kepala Burung. Struktur tersebut diinterpretasi dari aktivitas SFZ yang memotong formasi berumur Paleozoik hingga Tersier. Mekanisme sesar normal listrik dan planar di Cekungan Salawati menjelaskan terjadinya fase rifting yang berhubungan dengan rotasi Kepala Burung. Struktur pop-up yang terjadi di daerah baratlaut Kepala Burung mengindikasikan adanya efek pemendekan yang berasosiasi dengan aktivitas SFZ. Fasa rotasi dan translasi SFZ ke arah barat tersebut berasosiasi dengan evolusi SFTB yang diindikasikan oleh pemendekan berarah timurlaut-baratdaya yang tegak lurus dengan Pulau Seram. Deformasi yang terjadi di SFTB tersebut melibatkan sedimen berumur Pliosen. Pemendekan dengan tren ke arah baratdaya merupakan respon dari rotasi berlawanan arah jarum jam dari Kepala Burung dengan asosiasi pergerakan tambahan dari sistem sesar mendatar Tarera Aiduna ke arah barat yang juga mempengaruhi perkembangan SFTB. Interpretasi data seismik baru yang dikombinasikan dengan rekonstruksi palinspatik mengasumsikan terjadinya fase rotasi dan translasi yang berkorelasi dengan mekanisme SFZ yang membentuk Cekungan Salawati dan SFTB. Mekanisme deformasi ini aktif sejak Miosen Akhir dan berhubungan dengan tumbukan antara lempeng Pasifik dan lempeng passive margin baratlaut Australia.