Penelitian ini dilakukan untuk menentukan orientasi cleat, hubungan antara jarak cleat, aperture, dan tinggi, interpretasi densitas cleat serta keterkaitannya dengan kualitas batubara dan prediksi permeabilitas batubara Formasi Balikpapan. Cleat adalah rekahan alami yang terbentuk di lapisan batubara sebagai bagian dari proses pematangan batubara. Pengetahuan mengenai karakteristik cleat untuk gas metana batubara sebagai hidrokarbon non konvensional sangat penting dalam merencanakan eksplorasi dan pengembangannya karena berpengaruh terhadap recovery factor gas metana serta aliran lokal dan regional hidrokarbon dan air. Data cleat dan fracture diperoleh dari pengukuran pada singkapan batubara di permukaan dengan metode scanline dan window scan. Data yang diukur adalah orientasi cleat, bukaan, tinggi/panjang dan spasi. Data cleat dianalisis dengan menggunakan stereografi dan diagram rosset untuk menentukan orientasi cleat dan lapisan batubara dirotasi ke posisi horizontal saat awal pengendapan. Perotasian cleat ini diharapkan dapat membedakan cleat yang terbentuk selama pembentukan batubara atau setelah pembatubaraan karena pengaruh tektonik. Pengujian laboratorium termasuk analisis proksimat dan maceral dilakukan untuk menentukan kualitas batubara dan analisis SEM untuk menentukan micro-cleat dan mineral pengisinya, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan hubungan antara atribut cleat.