digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia adalah negara yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang rawan terjadi bencana sehingga mempengaruhi pembangunan di sebuah daerah. Terjadinya bencana tsunami pada wilayah pesisir Pangandaran pada tanggal 17 Juli 2006 menyebabkan kerusakan parah di wilayah pesisir Pangandaran, sehingga mempengaruhi kegiatan masyarakat pesisir wilayah Pangandaran termasuk di dalamnya sosial, ekonomi, lingkungan, dan hukum. Dengan adanya fenomena tersebut, wilayah pesisir Pangandaran perlu dianalisis dan dipetakan dari segala aspek dalam perspektif sistem informasi yang hasilnya berguna sebagai bahan pertimbangan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tsunami di wilayah pesisir Pangandaran.Aspek-aspek yang akan dipetakan dalam penelitian ini adalah empat entitas yang berperan dalam pembangunan wilayah pesisir yaitu sosial, ekonomi, lingkungan, dan hukum. Dengan mengklasifikasikan dan melakukan skoring data yang nantinya disusun dalam bentuk basis data spasial dan atribut, maka akan diperoleh peta permasalahan masyarakat pesisir Pangandaran.Berdasarkan hasil penelitian, dilakukan analisis korelasi, asosiasi geografikal, dan skalogram yang menyatakan bahwa Desa Pangandaran dan Desa Pananjung di wilayah pesisir Pangandaran terdapat permasalahan yang mencakup empat aspek tersebut diatas. Selain itu, peta permasalahan masyarakat wilayah pesisir Pangandaran dalam perspekif sistem informasi menyatakan bahwa Desa Pananjung mengalami permasalahan lebih banyak daripada Desa Pangandaran.