digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Survei topografi mempunyai peranan yang sangat penting mulai dari awal proses penambangan batu bara hingga akhir. Pada tahap eksplorasi rinci, dibutuhkan peta detail topografi skala 1:1000 untuk mengetahui koreksi topografi dari daerah pengeboran hingga arah penyebaran, kemiringan dan perkiraan cadangan awal pada suatu daerah yang dieksplorasi agar dapat diinterpretasikan dengan baik. Untuk mendapatkan hasil kegiatan survei topografi yang maskimal, dibutuhkan penerapan manajemen survei pemetaan bagi individu ataupun perusahaan agar dapat melaksanakan kegiatan survei topografi dengan prinsip efisiensi dan efektivitas. Perencanaan survei topografi meliputi perencanaan teknis pelaksanaan, sumber daya manusia, jadwal serta biaya. Pada perencanaan teknis dilakukan pembagian zona pengukuran dan penentuan titik-titik rencana bench mark. Selanjutnya, tahap pelaksanaan merupakan proses implementasi dari perencanaan proyek yang terdiri dari pengukuran kerangka dasar, pengukuran detail situasi dan pengukuran titik kontrol. Pengendalian proyek survei topografi dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan non-teknis yang dapat terjadi saat pelaksanaan survei topografi. Penerapan manajemen proyek dapat menghasilkan rencana teknis survei topografi yang digunakan sebagai dasar perencanaan waktu, sumber daya manusia serta biaya pelaksanaan survei topografi pada eksplorasi rinci tambang batu bara. Agar perencanaan survei topografi efektif, harus dilakukan kegiatan penyuluhan lapangan terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang menggambarkan keadaan aktual dari wilayah pengukuran.