Untuk mengimbangi perkembangan Kota Administratif Bontang Propinsi Kalimantan Timur di berbagai bidang perlu dilakukan upaya peningkatan pangan, sandang dan papan. Upaya peningkatan tersebut akan berpengaruh terhadap perubahan fungsi tata guna lahan, sehingga berpengaruh pads sistem hidrologi dan hidrogeologi. Airtanah yang bersifat terbatas dan terpulihkan perlu dikaji, agar efektif dan efisien dalam pemanfaatannya. Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi airtanah, dengan menghitung pemakaian airtanah serta ketersediaan airtanah. Pada tahun 1996 basil data statistik dapat dihitung jumlah pemakaian airtanah sebanyak 19.743.478,36 m3/th, serta kebutuhan airtanah untuk tahun 2009 adalah sebanyak 24.409. 920,47 m3/th. Kemudian ketersediaan airtanah yang dihintung dengan Metode Darcy pads lokasi penelitian dihasilkan airtanah bebas sebanyak 70.677.677,10 m3/th dan airtanah tertekan sebanyak 20.837.280,60 m3/th. Namun pada tahun 2005 seandainya memanfaatkan ketersediaan airtanah tertekan saja, maka sudah menunjukkan indikasi kekurangan. Dan basil penelitian ini, disarankan agar ditingkatkan dalam pemanfaatan airtanah bebas. Serta penelitian lebih lanjut terutama membuat bendung pads sungai ataupun pemanfaatan danau Redan.