Struktur Iliran-Kluang merupakan sebuah paradoks di daerah blok Rimau. Struktur
utama berarah baratlaut-tenggara yang mengontrol tatanan geologi regional daerah ini
dari segi struktur geologi belum sepenuhnya dipahami. Oleh karena itu tujuan utama
dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi model evolusi struktur Iliran-Kluang
pada setiap rejim tektonik dan implikasinya terhadap sistem petroleum di blok
Rimau. Rekonstruksi palinspatik dan pemetaan struktur digunakan untuk
menganalisis evolusi dan tatanan struktur yang ada. Sejarah deformasi di blok Rimau
dicirikan oleh berkembangnya pola struktur yang rumit, oleh karena itu interpretasi
seismik saja tidak dapat diandalkan untuk menguraikan permasalahan interpretasi
geologi struktur.
Hasil dan analisis rekonstruksi palinspatik mengindikasikan adanya dua tipe
deformasi yang berlaku di daerah penelitian. Deformasi tersebut adalah deformasi
ekstensional yang terjadi dari masa Pra-Tersier sampai MFS-10 pada masa Miosen
Awal kemudian deformasi shortening yang dimulai setelah SB-11 pada masa Miosen
Tengah. Hasil analisis strain selama kedua fase deformasi memperlihatkan cekungan
memiliki nilai strain yang bervariasi. Sumbu strain ekstensional dan shortening
terjadi secara konsisten pada arah relatif timurlaut-baratdaya dan baratlaut-tenggara
selama berlangsungnya deformasi ekstensional maupun kontraksional. Oleh karena
itu pembentukan cekungan dan struktur daerah Iliran-Kluang erat kaitannya dengan
sistem sesar strike-slip yang berkelanjutan dari masa Pra-Tersier hingga masa Resen.
Tersingkapnya batuan dasar Tinggian Iliran selama masa syn-rift dan terjadinya
deformasi poli-fase meningkatkan potensi terbentuknya reservoir rekahan batuan
dasar didaerah ini. Sebuah konsep play eksplorasi reservoir batuan rekahan dibangun
untuk merangkum seluruh komponen sistem petroleum yang perlu dipertimbangkan
untuk melakukan eksplorasi pada play unconventional ini.