Muara Gembong merupakan sebuah kecamatan terluas di Kabupaten Bekasi dengan sebagian besar adalah wilayah pantai dan pesisir yang menyimpan banyak potensi mulai dari perikanan/tambak, ekowisata, dan daerah industri. Daerah ini dilintasi oleh Sungai Citarum dengan empat anak sungainya bermuara di Laut Jawa. Permasalahan yang timbul yaitu adanya abrasi dan sedimentasi karena pengaruh gaya gelombang, arus, dan pasang surut. Kondisi ini semakin parah dengan meningkatnya aktivitas konversi lahan hutan bakau yang berfungsi sebagai pelindung alami pantai menjadi lahan perikanan dan industri. Pada Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai salah satu faktor penyebab permasalahan di Muara Gembong yaitu gelombang laut. Dilakukan pemodelan numerik gelombang laut menggunakan perangkat lunak SWAN (Simulating WAve Nearshore) dengan masukan data batimetri dan kecepatan angin sehingga didapatkan parameter tinggi gelombang signifikan, arah datang, dan periode gelombang. Terlebih dahulu dilakukan uji sensitifitas model terhadap parameter resolusi grid, kecepatan angin, langkah waktu, dan komponen fisik. Hasil pemodelan kemudian akan dipakai sebagai dasar dalam penentuan bangunan pelindung pantai dengan memperhatikan morfologi sepanjang pantai. Hasil pemodelan Angin Musim Timur yaitu tinggi gelombang signifikan (Hsig) maksimum adalah 0,68 m dan periode maksimum 6,72 detik dengan arah gelombang dari timur dan tenggara. Sedangkan Angin Musim Barat Hsig maksimum adalah 0,63 m dan periode maksimum 5,56 detik dengan arah dari barat laut. Lokasi gelombang pecah berada di dekat pantai. Jadi, jenis bangunan pelindung pantai yang disarankan adalah revetmen dan groin.