Pekerjaan desain lanskap arsitektur menuntut ketelitian pada setiap pengukurannya, karena pada setiap pembuatan desain sedapat mungkin dapat merepresentasikan keadaan sebenarnya yang ingin dibangun dengan sangat detail. Arsitek lanskap pada umumnya membuat desain lanskap 2 dimensi dalam skala besar dan kemudian menggunakan perangkat lunak untuk menciptakan keadaan bangunan sekitarnya. Metode ini menyebabkan ketelitian pada lanskap tersebut tidak dapat dipastikan, maka dari itu diperlukan suatu metode yang dapat mempermudah dalam visualisasi dan orientasi lanskap yang juga memiliki tingkat ketilitian yang tinggi. Fotogrametri rentang dekat (FRD) menyediakan kebutuhan pembuatan model tersebut dengan peralatan yang sederhana yaitu kamera non metrik. Metode ini dapat menghasilkan model yang akurat dan detail dengan pengolahan dari dua foto yang bertampalan. Pengolahan yang dilakukan hanya dengan penandaan pada titik-titik objek detail yang ada pada foto menggunakan perangkat lunak PhotoModeler Scanner. FRD juga dapat dikombinasikan dengan wahana unmanned aerial vehicle (UAV) dalam akuisisi data untuk memodelkan bentuk area dari udara agar mendapatkan lanskap area yang ingin di modelkan secara vertikal, kemudian dengan FRD secara terestris dilakukan pemodelan area tersebut dengan lebih detail secara horizontal. Dengan penggabungan FRD UAV dan terestris akan didapatkan model 3D lanskap secara keseluruhan. Setelah itu arsitek lanskap dapat melakukan pengolahan lebih lanjut untuk visualisasi area lanskap sesuai yang dibutuhkan dengan menggunakan perangkat lunak Google SketchUp.