Pada tugas akhir ini dilakukan kajian terhadap penerapan Business Process Management (BPM) di dalam perangkat lunak berbasis Service-Oriented Architecture (SOA), sehingga pengubahan proses bisnis dapat berlangsung lebih mudah dan efektif. Kajian tersebut mencakup pembuatan model penerapan BPM pada SOA, implementasi model tersebut dalam sebuah studi kasus, dan melakukan pengujian pengubahan proses bisnis dari dalam studi kasus tersebut.
Dalam melakukan pemodelan penerapan BPM pada SOA, dilakukan kajian terhadap konsep BPM dan SOA, kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi terhadap beberapa BPMS yang ada saat ini. Hasil yang diperoleh adalah sebuah model arsitektur perangkat lunak yang berbasiskan SOA, yakni terdiri atas sejumlah service dan proses bisnis, beserta posisi peran BPMS untuk menunjang perancangan, eksekusi, dan pengawasan proses bisnis yang akan berjalan. Selain itu juga diperoleh kesimpulan bahwa teknologi yang tepat untuk menerapkan model ini ada adalah web service dan Business Process Execution Language (BPEL).
Sebagai studi kasus untuk menerapkan model tersebut, dipilih kasus Virtual Research Center (VRC), sebuah sistem yang memfasilitasi organisasi pusat penelitian untuk melakukan manajemen penelitian. Implementasi studi kasus hanya mencakup proses bisnis pengajuan proposal, yang mencakup jalannya pembuatan request for proposal (RFP), pengajuan proposal, persetujuan proposal, review proposal, negosiasi dana, dan peresmian pembukaan penelitian.
Setelah studi kasus berhasil diimplementasi, dilakukan pengujian untuk mengubah proses bisnis yang ada di sistem, dengan mendefinisikan ulang proses bisnis pengajuan proposal tersebut. Dari pengujian tersebut dianalisis efektivitas perubahan proses bisnis tersebut dibandingkan perangkat lunak yang tidak menggunakan arsitektur SOA dan tidak menggunakan BPMS.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa model penerapan BPMS pada SOA yang dihasilkan dari analisis memiliki keunggulan dalam visualisasi proses bisnis, usaha yang lebih sedikit dan tidak perlu turun ke kode program untuk proses bisnisnya.
Model penerapan BPMS pada SOA akan menghasilkan sebuah sistem yang sangat moduler untuk terus dikembangkan. Model ini juga memungkinkan implementasi dilakukan lintas platform sehingga memudahkan integrasi. Namun, model ini akan membutuhkan resource yang sangat besar untuk dijalankan. Oleh karena itu model ini akan lebih tepat jika digunakan pada sistem yang berskala besar dan mengintegrasikan berbagai teknologi.