digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemahaman tentang geologi di daratan Kamboja khususnya yang berhubungan dengan geologi minyak bumi sangat terbatas. Hal ini bisa dilihat dari sedikitnya data permukaan dan tidak adanya data bawah permukaan yang tersedia.Daerah penelitian merupakan bagian pinggir dari cekungan yang dinamakan cekungan Tonle Sap. Karena keterbatasan data yang ada, menyebabkan daerah penelitian merupakan daerah yang masih belum dipahami cekungannya, baik bentuk geometrinya, stratigrafinya dan proses pembentukannya. Sementara ini cekungan Tonle Sap diinterpretasikan sebagai cekungan yang terbentuk karena sistem sesar geser berupa cekungan pull apart berumur Tersier. Sementara itu berdasarkan peta geologi tidak terlihat adanya batuan berumur Tersier. Yang tersingkap di permukaan adalah batuan Paleozoikum dan Mesozoikum serta lapisan tipis Kuarter yang tersebar di sekitar danau Tonle Sap. Pada tahun 2008 dilakukan akuisisi seismik di daerah penelitian. Pemanfaatan data baru berupa seismik ini dipakai untuk menjelaskan evolusi cekungan yang ada di daerah penelitian. Tahapan dalam penelitian ini adalah mempelajari tektonik regional, menentukan siklus siklus sedimentasi regional, menentukan susunan stratigrafi daerah penelitian dan membuat peta isokron. Kemudian dari penebalan dan penipisan peta isokron, analisa penampang seismik dan pendataran maka ditafsirkan geometri cekungan dan dilihat apakah ketebalannya dikontrol oleh sesar tertentu. Dari hal tersebut kemudian disimpulkan apakah cekungan tersebut terbentuk karena rezim ekstentional atau rezim kompresional.Cekungan yang ada di daerah penelitian merupakan cekungan berumur Paleozoikum dan Mesozoikum. Dari interpretasi seismik, ada 5 marker dan 5 interval isokron yang diidentifikasi. Pola struktur yang ada di daerah penelitian berarah baratlaut-tenggara dan utara-selatan, dimana sesar yang berarah baratlaut-tenggara mempunyai peranan besar di dalam pembentukan cekungan baik pada fase ekstensional (Karbon-Trias Tengah) maupun fase kompresional (Trias Akhir-Kapur). Pada fase ekstensional, perkembangan cekungan dimulai dari pembentukan rift yang berlanjut sampai cekungan passive margin. Cekungan passive margin merupakan cekungan terbawah yang dapat dilihat pada karakter seismik sementara cekungan rift sebelumnya tidak teridentifikasi pada data yang tersedia. Fase ekstensional terus berlanjut dengan arah tarikan timurlaut-baratdaya sampai periode Trias Tengah. Fase kompresional terjadi pada periode Trias Akhir sampai Kapur ditandai oleh ketidakselarasan bersudut dengan sudut yang besar yang dilanjutkan dengan perkembangan cekungan tipe foreland/piggy back. Berdasarkan data yang ada berupa peta geologi dan penampang penampang seismik yang terbatas, dapat disimpulkan adanya potensi batuan induk, potensi reservoir, seal dan potensi perangkap yang berumur Paleozoikum dan Mesozoikum. Lebih lanjut dapat disimpulkan daerah ini sangat menarik dilihat dari potensi hidrokarbonnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan eksplorasi lebih lanjut.