digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Formasi Kaliwangu disusun oleh batulempung, batulempung pasiran dan batupasir, memiliki kandungan fosil moluska melimpah. Moluska di daerah penelitian didominasi oleh kelas Gastropoda dan Pelecypoda. Berdasarkan ciri tafonomi dalam siklus pengendapan, konsentrasi cangkang moluska dapat dibedakan menjadi: a. Early TST (Transgressive System Tract) mulai terjadi diatas batas erosional (ravinement surface) atau batas sikuen (sequence boundary), dicirikan oleh: disartikulasi, bioturbasi, campuran gravel, tingkat fragmentasi moluska cukup tinggi, tanpa orientasi dari suatu taksa, adanya konkresi. b. Late TST (Transgressive System Tract) dicirikan oleh: artikulasi (conjoined) dalam kondisi posisi hidup dari suatu taksa, umumnya fosil utuh dan dewasa, terkadang lebih bervariasi, dan tingkat fragmentasi cukup rendah, serta kadang di temukan lapisan yang barren. c. Early HST (Highstand Sytems Tract) dicirikan oleh: taksa yang dewasa di temukan setempat-setempat dalam posisi hidupnya (posisi hidup) dan individual artikulasi, fosil moluska yang masih muda (juvenile) lebih mendominasi, Cangkang fosil moluska mulai ditemukan dalam keadaan pecah – pecah (pecahan) dan tidak lengkap, kadang dijumpai lapisan karbon atau batubara. d. Late HST (Highstand Sytems Tract) dapat dicirikan dari perulangan suatu peristiwa berkali – kali (multiple-event concentrations), orientasi cangkang fosil moluska yang paralel terhadap lapisan dengan endapan yang relatif tidak mengandung fosil, terdisartikulasi lebih mendominasi. Kadang dijumpai sisipan karbon, atau amber. Analisis mineral lempung, mengindikasikan lingkungan pengendapan kumpulan moluska lebih jauh lagi, sebagai berikut : a.Keberadaan spesies Zaria angulata pada contoh 08 SRi 02, berasosiasi dengan nontronite, diperkirakan berada di daerah dekat pantai (nearshore). Pada contoh 08 SRi 76 berasosiasi dengan nacrite diinterpretasikan diperkirakan berada didaerah pantai (intertidal), b. Keberadaan Paphia vandermeermohri pada conto 08 SRi 07 berasosiasi dengan kaolinite didaerah pantai (intertidal). Sedangkan pada conto 08 SRi 13 berasosiasi dengan montmorillonite (bentonite) diperkirakan berada di daerah dekat pantai (nearshore). c. Keberadaan spesies Placuna placenta pada contoh 08 SRi 10 dan 08 SRi 03 berasosiasi dengan montmorillonite, diperkirakan berada didaerah dekat pantai (nearshore). d Keberadaan Murex (M.) lebacouldus MARTIN, pada contoh 08 SRi 12, berasosiasi dengan kaolinite, diperkirakan berada di daerah pantai (intertidal).