Formasi Kaliwangu disusun oleh batulempung, batulempung pasiran dan
batupasir, memiliki kandungan fosil moluska melimpah. Moluska di daerah
penelitian didominasi oleh kelas Gastropoda dan Pelecypoda.
Berdasarkan ciri tafonomi dalam siklus pengendapan, konsentrasi cangkang
moluska dapat dibedakan menjadi: a. Early TST (Transgressive System Tract)
mulai terjadi diatas batas erosional (ravinement surface) atau batas sikuen
(sequence boundary), dicirikan oleh: disartikulasi, bioturbasi, campuran gravel,
tingkat fragmentasi moluska cukup tinggi, tanpa orientasi dari suatu taksa, adanya
konkresi. b. Late TST (Transgressive System Tract) dicirikan oleh: artikulasi
(conjoined) dalam kondisi posisi hidup dari suatu taksa, umumnya fosil utuh dan
dewasa, terkadang lebih bervariasi, dan tingkat fragmentasi cukup rendah, serta
kadang di temukan lapisan yang barren. c. Early HST (Highstand Sytems Tract)
dicirikan oleh: taksa yang dewasa di temukan setempat-setempat dalam posisi
hidupnya (posisi hidup) dan individual artikulasi, fosil moluska yang masih muda
(juvenile) lebih mendominasi, Cangkang fosil moluska mulai ditemukan dalam
keadaan pecah – pecah (pecahan) dan tidak lengkap, kadang dijumpai lapisan
karbon atau batubara. d. Late HST (Highstand Sytems Tract) dapat dicirikan dari
perulangan suatu peristiwa berkali – kali (multiple-event concentrations), orientasi
cangkang fosil moluska yang paralel terhadap lapisan dengan endapan yang relatif
tidak mengandung fosil, terdisartikulasi lebih mendominasi. Kadang dijumpai
sisipan karbon, atau amber.
Analisis mineral lempung, mengindikasikan lingkungan pengendapan kumpulan
moluska lebih jauh lagi, sebagai berikut : a.Keberadaan spesies Zaria angulata
pada contoh 08 SRi 02, berasosiasi dengan nontronite, diperkirakan berada di
daerah dekat pantai (nearshore). Pada contoh 08 SRi 76 berasosiasi dengan
nacrite diinterpretasikan diperkirakan berada didaerah pantai (intertidal), b.
Keberadaan Paphia vandermeermohri pada conto 08 SRi 07 berasosiasi dengan
kaolinite didaerah pantai (intertidal). Sedangkan pada conto 08 SRi 13 berasosiasi
dengan montmorillonite (bentonite) diperkirakan berada di daerah dekat pantai
(nearshore). c. Keberadaan spesies Placuna placenta pada contoh 08 SRi 10 dan
08 SRi 03 berasosiasi dengan montmorillonite, diperkirakan berada didaerah dekat
pantai (nearshore). d Keberadaan Murex (M.) lebacouldus MARTIN, pada contoh
08 SRi 12, berasosiasi dengan kaolinite, diperkirakan berada di daerah pantai
(intertidal).