digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Metode yang dilakukan pada penelitian adalah melalui pengamatan petrografi terhadap 91 contoh serbuk bor dari sumur WWT-1, WWD-2, dan WWQ-5, serta analisis X-Ray Diffraction (XRD) terhadap 20 sampel terpilih.Berdasarkan pengamatan petrografi, stratigrafi yang hadir pada sumur penelitian berurutan dari tua ke muda adalah: Unit Tuf-lapili dan Andesit; Unit Breksi Volkanik, Tuf-lapili, dan Andesit Piroksen; Unit Breksi Volkanik, Lava Andesit; Unit Tuf-lapili dan Lava Andesit, Basalt. Reservoir terdapat pada Unit Tuf-lapili dan Andesit.Sistem panasbumi dominasi uap pada sumur WWQ-5 ditunjukkan oleh zona smektit-kristobalit,selanjutnya menjadi batuan penudung, yang tebal, zona ini semakin menipis semakin ke sumur di daerah selatan. Reservoir pada sumur WWQ-5 disusun oleh serisit-pirofilit yang mencerminkan komposisi fluida asam, berbeda dengan reservoir sumur WWT-1 dan WWD-2 yang disusun oleh mineralmineral Kalk-alkali, mencerminkan fluida dengan komposisi pH netral. Kehadiran adularia yang berasosiasi dengan zona hilang sirkulasi pada sumur WWT-1 dan WWD-2 selanjutnya menjadi indikator permeabilitas baik. Tetapi hadirnya urat kalsit dan kuarsa cenderung akan mengurangi permeabilitas. Hadirnya kalsit yang meng-overprint epidot menunjukkan kelimpahan gas CO2 pada reservoir ketiga sumur penelitian. Kelimpahan gas CO2 pada sumur WWT-1 dan WWD-2 berasal dari proses boiling, sedangkan kelimpahan CO2 dan H2S pada sumur WWQ-5 berasal dari air kondensat yang turun ke reservoir. Pola kurva temperatur dan tekanan pada sumur WWQ-5 menunjukkan karakter sistem dominasi uap, tapi kehadiran mineral Calc-silikat(epidot, wairakit, prehnit) menunjukkan bahwa sistem ini didahului oleh sistem dominasi air. Reservoir sumur WWT-1 dan WWD-2 telah mengalami pendinginan.