digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wilayah Jawa Tengah bagian selatan termasuk kota Yogyakarta dan sekitarnya merupakan salah satu daerah rawan bencana gempabumi, tercatat tidak kurang dari lima kali gempa bumi merusak telah terjadi di daerah ini yaitu tahun 1867, 1943, 1981, 2001 dan 2006. Kejadian gempa bumi di atas telah mengakibatkan kerusakan geologi dan infrastruktur serta kepanikan penduduk. Guna memperkecil risiko yang mungkin terjadi perlu dilakukan penelitian dan pembuatan peta mikrozonasi seismisitas untuk mengidentifikasi daerah bahaya gempa bumi.Metoda sistem informasi geografi-SIG (geographic information system) berbasis analisis keputusan multikriteria, digunakan dalam penelitian ini. Dalam analisis keputusan multikriteria menggunakan model Simple Additive Weight (SAW) dan Analytical Hierarchical Process (AHP) dan menghasilkan dua peta mikrozonasi seismisitas. Distribusi poligon dominan terjadi pada rentang skor total 0,21-0,84 dan 0,67-0,76 pada SAW serta rentang 0,12-0,24 dan 0,59-0,62 pada AHP. Hubungan skor total pada kedua metoda analisis keputusan multikriteria bersifat linier. Perbandingan peta mikrozonasi seismisitas dengan wilayah kerusakan akibat gempa Yogyakarta tahun 2006 menunjukkan hasil yang cukup relevan.