digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengan adanya pelimpahan wewenang ke daerah, kemungkinan terjadi kebijakan pengelolaan airtanah yang tidak terkoordinasi pada suatu cekungan air tanah lintas wilayah administrasi kabupaten/kota. Wilayah penelitian secara administratif terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah, meliputi Kota Salatiga, Kabupaten Semarang. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh pengambilan airtanah dari suatu daerah terhadap daerah lain dengan simulasi aliran airtanah dan bertujuan memperoleh kerangka kebijakan Pengelolaan Air Tanah CAT Salatiga berdasarkan pendekatan Teori Permainan.Berdasarkan pendekatan Teori Permainan, dalam jangka waktu 5 tahun kebijakan yang memberikan hasil terbaik untuk Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang adalah kebijakan pengambilan air tanah standar, yaitu untuk Kota Salatiga sebesar 8019 m3/hari dan Kabupaten Semarang 11372 m3/hari. Untuk jangka waktu 10 tahun, kebijakan yang memberikan hasil terbaik untuk Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang adalah kebijakan pengambilan air tanah standar, yaitu untuk Kota Salatiga sebesar 8082 m3/hari dan Kabupaten Semarang 12267 m3/hari. Sedangkan untuk jangka waktu 20 tahun, kebijakan yang memberikan hasil terbaik untuk Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang adalah juga kebijakan pengambilan air tanah standar, yaitu untuk Kota Salatiga sebesar 8203 m3/hari dan Kabupaten Semarang 14695 m3/hari.