digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Lipatan dan Satuan Dataran Aluvial. Kelurusan daerah penelitian tidak mempunyai pola yang relatif seragam. Pada bagian Utara mempunyai pola yang relatif Barat – Timur, sedangkan pada bagian selatan hingga Tenggara mempunyai pola yang relatif Utara – Selatan. Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari 5 satuan batuan yang terbentuk sejak Miosen Akhir hingga Pliosen Akhir. Satuan batuan tersebut berurutan dari tua ke muda yaitu: Satuan Kalkarenit – Batulempung (Kalkarenit) yang disetarakan degan Formasi Rambatan, Satuan Batupasir – Batulempung (Batupasir Feldspathic Wacke) yang disetarakan dengan Formasi Halang diendapkan selaras di atas satuan Kalkarenit – Batulempung dengan ketebalan 1100 m, Satuan Breksi Vulkanik yang disetarakan dengan Formasi Kumbang, diendapkan selaras di atas satuan Batupasir - Batulempung dengan ketebalan 800 m, Satuan Batupasir (Batupasir Feldsphatic Wacke) yang disetarakan dengan Formasi Tapak, diendapkan selaras di atas satuan Breksi Vulkanik dengan ketebalan 600 m, dan Satuan Aluvial. Daerah penelitian berhubungan dengan adanya pemendekan regional dari rezim tektonik kompresi yang membentuk suatu konfigurasi sesar naik yang dinamakan dengan jalur anjakan-lipatan (fold thrust belt) yang berada pada zona foreland. Struktur geologi daerah penelitian merupakan struktur yang kompleks. Stuktur yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari perlipatan dan Sesar. Perlipatan dan sesar naik umumnya berarah baratlaut-tenggara dan sesar-sesar mendatar mengiri yang berarah timurlaut-baratdaya.