Area tenggara sub-Cekungan Aru merupakan salah satu area yang diidentifikasi
memiliki zona tekanan luap di Cekungan Sumatra Utara. Secara regional, tekanan
luap pada cekungan ini teridentifikasi pada Formasi Baong. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui mekanisme pembentukan tekanan luap, menganalisis
sebaran tekanan pori secara lateral, menentukan rezim tegasan serta memodelkan
secara 3D tekanan pori pada area penelitian.
Data log tali kawat dari tujuh sumur dan seismik 3D seluas 156 km2 digunakan
untuk mengevaluasi tekanan pori pada area tenggara sub-Cekungan Aru. Tekanan
hidrostatik diperoleh dari gradien hidrostatik sebesar 0,433 psi/ft dan tegasan
overburden diperoleh dari data densitas. Tekanan pori dihitung dengan
menggunakan metode Eaton dan penyebarannya didistribusikan dengan
menggunakan data kecepatan seismik 3D. Hasil evaluasi ini divalidasi dengan
data tekanan seperti uji kandung lapisan (DST), uji rekah batuan (LOT) dan berat
lumpur. Mekanisme pembentukan tekanan luap diidentifikasi dari log tali kawat,
terutama log sonik dan resistivitas, plot silang densitas-sonik, analisis kecepatan
sedimentasi serta evaluasi kematangan (Ro). Sementara itu, rezim tegasan
ditentukan dengan menghitung nilai tegasan maksimum (SHmax), nilai tegasan
minimum (Shmin) serta tegasan overburden (????).
Hasil evaluasi dan pemodelan 3D tekanan pori menunjukkan kondisi tekanan luap
konsisten muncul pada puncak Formasi Baong Atas, relatif hidrostatik pada
Formasi Baong Tengah (MBS) dan menuju tekanan luap tinggi pada Formasi
Baong Bawah kemudian relatif hidrostatik pada Formasi Belumai. Penyebab
tekanan luap adalah mekanisme non-pembebanan berupa perubahan mineral
smektit menjadi illit dan pembebanan (disequilibrium compaction). Sebaran
lateral tekanan pori pada semua formasi bersifat heterogen. Nilai tekanan pori
semakin besar pada area lebih dalam (area tengah) dan semakin kecil pada area
yang lebih dangkal (area barat). Dengan nilai SHmax > ???? > Shmin, area penelitian
termasuk ke dalam kategori rezim tegasan sesar mendatar. Tegasan utama
(SHmax) berarah barat daya – timur laut dan membentuk pola kelurusan sesar
naik dan lipatan berarah barat laut – tenggara.