digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hitler Sijabat
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

COVER Hitler Sijabat
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB1 Hitler Sijabat
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB2 Hitler Sijabat
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB3 Hitler Sijabat
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB4 Hitler Sijabat
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB5 Hitler Sijabat
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Hitler Sijabat
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Area tenggara sub-Cekungan Aru merupakan salah satu area yang diidentifikasi memiliki zona tekanan luap di Cekungan Sumatra Utara. Secara regional, tekanan luap pada cekungan ini teridentifikasi pada Formasi Baong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme pembentukan tekanan luap, menganalisis sebaran tekanan pori secara lateral, menentukan rezim tegasan serta memodelkan secara 3D tekanan pori pada area penelitian. Data log tali kawat dari tujuh sumur dan seismik 3D seluas 156 km2 digunakan untuk mengevaluasi tekanan pori pada area tenggara sub-Cekungan Aru. Tekanan hidrostatik diperoleh dari gradien hidrostatik sebesar 0,433 psi/ft dan tegasan overburden diperoleh dari data densitas. Tekanan pori dihitung dengan menggunakan metode Eaton dan penyebarannya didistribusikan dengan menggunakan data kecepatan seismik 3D. Hasil evaluasi ini divalidasi dengan data tekanan seperti uji kandung lapisan (DST), uji rekah batuan (LOT) dan berat lumpur. Mekanisme pembentukan tekanan luap diidentifikasi dari log tali kawat, terutama log sonik dan resistivitas, plot silang densitas-sonik, analisis kecepatan sedimentasi serta evaluasi kematangan (Ro). Sementara itu, rezim tegasan ditentukan dengan menghitung nilai tegasan maksimum (SHmax), nilai tegasan minimum (Shmin) serta tegasan overburden (????). Hasil evaluasi dan pemodelan 3D tekanan pori menunjukkan kondisi tekanan luap konsisten muncul pada puncak Formasi Baong Atas, relatif hidrostatik pada Formasi Baong Tengah (MBS) dan menuju tekanan luap tinggi pada Formasi Baong Bawah kemudian relatif hidrostatik pada Formasi Belumai. Penyebab tekanan luap adalah mekanisme non-pembebanan berupa perubahan mineral smektit menjadi illit dan pembebanan (disequilibrium compaction). Sebaran lateral tekanan pori pada semua formasi bersifat heterogen. Nilai tekanan pori semakin besar pada area lebih dalam (area tengah) dan semakin kecil pada area yang lebih dangkal (area barat). Dengan nilai SHmax > ???? > Shmin, area penelitian termasuk ke dalam kategori rezim tegasan sesar mendatar. Tegasan utama (SHmax) berarah barat daya – timur laut dan membentuk pola kelurusan sesar naik dan lipatan berarah barat laut – tenggara.