digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian terletak di Lapangan Panasbumi Wayang Windu bagian selatan pada posisi geografis 107o35’00”-107o40’00”BT dan 7o10’00”-7o14’30” LS, secara administratif termasuk dalam wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian dikhususkan pada hasil pengeboran di sumur WW-2, WF-2, WA-3, dan WJ. Berdasarkan hasil analisa petrografi yang dilakukan pada 40 sampel keratan batuan dan 12 sampel inti bor pada sumur WW-2, WF-2, WA-3, dan WJ, litologi di daerah penelitian dapat dibedakan menjadi tiga satuan tidak resmi, yaitu (dari tua kemuda): Satuan Andesit, Satuan Tuf Litik, dan Satuan Breksi Andesit. Zona alterasi hidrotermal yang terbentuk di daerah penelitian berupa zona: Kuarsa-Mineral lempung (Kaolinit), Kursa-Klorit-Kalsit±Anhidrit-Mineral lempung (Smektit), Kuarsa-Klorit-Kalsit±Wairakit-Epidot±Anhidrit±Prehnit-Mineral lempung (Ilit). Berdasarkan kehadiran mineral alterasi hidrotermal, maka dapat diketahui bahwa temperatur reservoir adalah 250-320oC pada bagian atas reservoir di kedalaman 1270 m. Berdasarkan analisa kimia air yang diambil pada sumur WF-2 dan WA-3, fluida hidrotermal kini adalah tipe air klorida bertemperatur 330-340oC. Perbandingan antara analisa petrografi dan analisa kimia air menunjukkan bahwa fluida hidrotermal pada saat ini mengalami penurunan konsentrasi unsur-unsur terlarut berupa magnesium (Mg) dan kalsium (Ca), serta terjadi peningkatan konsentrasi potasium (K). Selain itu, terdapat dua pola arah pH yang berbeda, yaitu menjadi lebih asam dan lebih basa di reservoir.