2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-COVER.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-BAB 1.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-BAB 2-A.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-BAB 2-B.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-BAB 2-C.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-BAB 3-A.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-BAB 3-B.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-BAB 3-C.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-BAB 3-D.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-BAB 4.pdf
2009 TS PP YORDAN SATRIA UTAMA SUSENO 01-PUSTAKA.pdf
ABSTRAK:
Pipa bawah laut yang terhampar didasar laut utamanya dipengaruhi oleh Gaya Hidrodinamika yang sangat kompleks. Gaya Hidrodinamika ini akan mengakibatkan perubahan atau pergerakan tanah dasar laut yang merupakan pondasi pipa tersebut yang akhirnya akan menimbulkan kegagalan pipa bawah laut. Pergerakan tanah dasar laut ini bisa berupa gerusan maupun endapan sedimen. Dikarenakan pergerakan tanah dasar laut merupakan faktor utama dan pertama yang harus dianalisis pada pipa bawah laut, maka analisis pipa bawah laut dengan pengaruh transpor sedimen sangat penting untuk dipahami dan dianalisis.
Perubahan tanah dasar laut ini tidak hanya ditimbulkan oleh gerusan disekitar pipa bawah laut akibat arus dan gelombang saja, sedimen transpor yang terjadi juga memberi kontribusi dalam perubahan tanah dasar laut.
Pada penelitian ini dikaji jalur pipa bawah laut di proyek LNG Tangguh, Irian barat, Indonesia antara platform Vorwata A dengan daratan. Dimensi pipa yang digunakan adalah diameter 24”, ketebalan 0.688”, dengan design pressure 132 bar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah teluk bintuni blok vorwata mendapatkan kecepatan arus yang tinggi sehingga menghasilkan endapan sedimen yang sedikit sedangkan proses gerusan tanah dasar relatif tinggi, sehingga dibutuhkan suatu analisis lebih lanjut seperti analisis bentang bebas.