digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK: BP Tangguh LNG berlokasi di pesisir Selatan dari Teluk Bintuni, Papua, Indonesia. Terdapat jetty-jetty sepanjang 1,2 km yang berfungsi sebagai sarana bagi kapal-kapal tanker untuk melakukan bongkar muat kondensat serta kargo LNG di lokasi tersebut yang bernama LNG Berth. Terdapat pula sejumlah kapal-kapal kecil (tugboat) yang difungsikan sebagai sarana penunjang operasionalnya. Kapal-kapal tersebut ditambatkan atau disandarkan di sebuah dermaga yang bernama Combo Dock. Namun, di saat terjadinya gelombanggelombang tinggi pada perairan laut tersebut, mengakibatkan kapal-kapal yang sedang bersandar di dermaga tersebut langsung terhantam oleh adanya gelombang tersebut, sehingga sedikit demi sedikit perlahan namun pasti akan mengakibatkan kerusakan fisik pada kapal-kapal tersebut. Menyikapi hal tersebut, BP Tangguh LNG membangun sebuah pemecah gelombang yang berjenis pemecah gelombang terapung tipe ponton pada lokasi tersebut. Meskipun belum umum diterapkan di Indonesia, namun pemecah gelombang terapung tipe ponton ini dengan segala keefektifan serta keefisienannya dalam berbagai aspek diharapkan mampu menjadi solusi dari permasalahan yang ada. Studi dari penerapan pemecah gelombang terapung tipe ponton di lokasi tersebut mencoba menganalisis sejauh mana kemampuan atau performa dari pemecah gelombang terapung tipe ponton tersebut di dalam meredam tinggi gelombang kejadian (Hi) menggunakan sebuah teknik pengkombinasian antara kajian studi literatur yang menghasilkan besar koefisien transmisi (Ct) dengan simulasi perangkat lunak RefDif yang menghasilkan tinggi gelombang kejadian (Hi) yang telah terefraksi dari laut dalam.