2008 TA PP IAN STEFANUS HERGIAWAN 1-COVER.pdf
2008 TA PP IAN STEFANUS HERGIAWAN 1-BAB 1.pdf
2008 TA PP IAN STEFANUS HERGIAWAN 1-BAB 2.pdf
2008 TA PP IAN STEFANUS HERGIAWAN 1-BAB 3.pdf
2008 TA PP IAN STEFANUS HERGIAWAN 1-BAB 4.pdf
2008 TA PP IAN STEFANUS HERGIAWAN 1-BAB 5.pdf
2008 TA PP IAN STEFANUS HERGIAWAN 1-PUSTAKA.pdf
Pulau Batam yang berada di daerah sangat dekat dengan garis khatulistiwa dan kondisi geografis pulau kecil yang dikelilingi laut memiliki petir dengan frekuensi tinggi dan karakteristik tipikal. Selain faktor geografis tersebut, Batam menggunakan jaringan transmisi tegangan tinggi 150 kV dalam transmisi daya jarak pendek. Keberadaannya yang terekspos di atas tanah serta dengan kerapatan sambaran petir yang sangat tinggi di Batam, jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Gardu Induk (GI) 150 kV mengalami banyak gangguan petir. Perbaikan sistem proteksi petir melibatkan studi karakteristik petir tropis. Parameter sambaran petir tropis tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi lightning performance saluran udara eksisting dan kemudian menentukan perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan baik dengan metoda konvensional maupun metoda khusus. Perbaikan dengan metoda konvensional meliputi perbaikan sistem pentanahan, kawat tanah, sudut lindung, penambahan isolator, dan lightning arrester. Perbaikan dengan metoda khusus dilakukan sistem konvensional yang digunakan sudah maksimal tetapi masih diperlukan proteksi yang lebih baik. Perbaikan dengan metoda khusus ini merupakan sistem proteksi tambahan berupa extended mast terminal (EMT). Pemasangan EMT diprioritaskan pada daerah dengan kerapatan sambaran tinggi dan pada beberapa menara menuju gardu induk.