digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TS PP HENDRA WARDHANA 01-COVER.pdf

File tidak tersedia

2009 TS PP HENDRA WARDHANA 01-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP HENDRA WARDHANA 01-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP HENDRA WARDHANA 01-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP HENDRA WARDHANA 01-BAB 4a.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP HENDRA WARDHANA 01-BAB 4b.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP HENDRA WARDHANA 01-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP HENDRA WARDHANA 01-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: Perkerasan lentur Laston Lapis Aus (AC-WC) dalam menahan beban lalu lintas, temperatur yang tinggi dan pengaruh lingkungan, bergantung pada campuran beraspal yang terdiri dari aspal dan agregat. Perkembangan pada beberapa tahun terakhir terjadi penurunan kinerja Laston Lapis Aus (AC-WC). Oleh karena itu alternatif penggunaan aspal modifikasi polimer untuk meningkatkan kinerja perkerasan menjadi perhatian utama. Pemanfaatan aspal modifikasi polimer (BituBale) dalam campuran beton aspal diharapkan memperbaiki kelemahan-kelemahan dari aspal konvensional (Shell non polimer pen 60/70), serta untuk meningkatkan kinerjanya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur kinerja campuran Laston Lapis Aus (AC-WC) yang dimodifikasi dengan bahan polimer disebut sebagai Aspal BituBale. Kinerja yang diukur adalah sifat-sifat fisik aspal yang diperiksa terhadap Spesifikasi Teknis yang berlaku, serta pengujian untuk mengetahui Modulus Kekakuan dan ketahanan terhadap deformasi permanen melalui pengujian dengan alat UMATTA dan Wheel Track Machine (WTM). Pengujian yang sama dilakukan terhadap aspal Shell non polimer Pen 60/70 sebagai pembanding. Hasil uji sifat-sifat Rheologi aspal yang dilakukan sebelum dan sesudah TFOT pada rentang (25 derajat C dan 45 derajat C), menunjukkan bahwa aspal BituBale cukup peka terhadap pengaruh suhu. Uji viskositas Saybolt-Furol menunjukkan bahwa Viskositas aspal BituBale lebih tinggi daripada viskositas Shell Pen 60/70. Berdasarkan metode Marshall dengan Kepadatan Mutlak (PRD) diperoleh nilai KAO refusal untuk campuran aspal Shell Pen 60/70 sebesar 5,73% dan untuk aspal BituBale sebesar 5,53%. Hasil pengujian campuran menggunakan aspal BituBale memberikan kinerja lebih baik daripada aspal Shell Pen 60/70. Ditunjukkan dengan nilai IKS yang lebih tinggi yaitu 89,42% untuk campuran aspal BituBale dan 88,71% untuk campuran aspal Shell Pen 60/70. Perbandingan Modulus Kekakuan yang diukur dengan pengujian UMATTA menunjukkan bahwa pada suhu 25 derajat C, 35 derajat C dan 45 derajat C, campuran aspal BituBale memberikan nilai Modulus Resilien lebih rendah (3582 MPa, 1387 MPa dan 580,3 MPa) dibandingkan dengan campuran aspal Shell Pen 60/70 (4666 MPa, 1474 MPa dan 587,6 MPa), namun hasil pengujian ketahanan terhadap Deformasi Permanen dengan alat Wheel Track Machine (WTM) menunjukkan bahwa campuran aspal BituBale memiliki kinerja ketahanan terhadap Deformasi lebih baik daripada campuran aspal Shell Pen 60/70 pada penggunaan temperatur 60 derajat C. Secara umum Aspal Modifikasi Polimer (BituBale) yang bersifat elastomer memberikan kinerja yang cukup baik dibandingkan aspal non polimer ( Shell pen 60/70) terutama pada penggunaan yang membutuhkan ketahanan terhadap temperatur tinggi.